Banyak masyarakat yang ingin menyeberang dari arah Perpustakaan Nasional ke Monas sehingga intensitas lampu merahnya menjadi lebih sering dan menyebabkan kepadatan
Jakarta, (ANTARA News) - Lalu lintas menuju kawasan IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) Monas, pada Selasa siang terpantau padat mulai dari pintu Monas Jalan Silang Merdeka Barat Daya atau lampu merah Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat..

Kepadatan ini berimbas dari antrean kendaraan mobil dan motor menuju Lapangan Parkir IRTI Monas. Namun kepadatan mulai berkurang setelah melewati penyeberangan jalan pedestrian atau "pelican crossing" menuju Monas di Jalan Merdeka Selatan.

"Banyak masyarakat yang ingin menyeberang dari arah Perpustakaan Nasional ke Monas sehingga intensitas lampu merahnya menjadi lebih sering dan menyebabkan kepadatan," kata salah satu petugas lapangan Dinas Perhubungan Haerudin di kawasan IRTI Monas.

Dari pantauan Antara, banyak masyarakat yang ingin menyeberang dari arah Perpustakaan Nasional menggunakan "pelican crossing", sehingga intensitas lampu merah terhadap kendaraan menjadi lebih sering dan berimbas pada padatnya jalanan.

Ada pun masyarakat yang berbondong-bondong menuju pintu masuk IRTI, selain menuju ke Kawasan Monumen Nasional, banyak juga masyarakat yang ingin menaiki bus tingkat City Tour. Masyarakat cukup antre menunggu kedatangan bus di halte IRTI Monas.

"Saya dari Ciledug, Tangerang, naik Transjakarta hanya ingin naik bus tingkat. Sekalian ajak cucu lihat Kota Tua, mumpung libur," kata Puji, salah satu warga yang tengah mengantre di halte bus City Tour.

Selain bus tingkat, masyarakat yang kebetulan membawa keluarga dengan anggota 4-5 orang bisa mencoba menaiki delman yang dipatok dengan harga Rp80.000 sampai Rp150.000

"Kalau yang 'full' satu putaran dari Monas sampai Istana, nanti bisa foto-foto dekat Istana. Kalau yang setengah putaran hanya sampai Gambir lalu putar balik ke IRTI lagi," kata Anton, salah satu kusir delman.

***3***

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019