Hal ini memperlihatkan adanya pelaksanaan APBN yang positif dengan kinerja yang sangat sehat dan kredibel
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi defisit anggaran hingga akhir 2018 tercatat mencapai Rp259,9 triliun atau 1,76 persen terhadap PDB.

"Hal ini memperlihatkan adanya pelaksanaan APBN yang positif dengan kinerja yang sangat sehat dan kredibel," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN 2018 di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani mengatakan pencapaian defisit anggaran ini jauh dibawah target yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp325,9 triliun atau 2,19 persen terhadap PDB. Relisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp1.942,3 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.202,2 triliun.

Pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan sebesar Rp1.521,4 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp407,1 triliun dan hibah sebesar Rp13,9 triliun.

Sedangkan, belanja negara mencakup belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp1.444,4 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp757,8 triliun. Dalam kesempatan ini, pembiayaan anggaran juga hanya tercatat sebesar Rp300,4 triliun karena kinerja penerimaan negara yang memadai hingga akhir tahun.

"Penurunan realisasi pembiayaan tersebut juga diiringi dengan penurunan realisasi pembiayaan utang netto," kata Sri Mulyani.

Dengan pembiayaan tersebut, maka neraca keseimbangan primer hanya tercatat negatif Rp1,8 triliun yang berarti pembiayaan untuk menutup utang makin berkurang.

Ia memastikan angka realisasi ini masih bersifat sementara, karena penghitungan APBN 2018 masih terus berlangsung, meski tahun berjalan anggaran sudah berakhir. 

Baca juga: Tahun pengelolaan anggaran tanpa APBN perubahan
Baca juga: Kemenkeu: Pengurangan defisit anggaran butuh strategi penerimaan kuat

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019