Jakarta, (ANTARA/Jacx) - Sebuah video yang mengklaim adanya ledakan balon udara di Denpasar, Bali, pada malam pergantian tahun 2019, beredar di youtube.

Dalam video itu terlihat sebuah balon udara berukuran besar diterbangkan menuju langit yang gelap oleh sejumlah orang. Namun, tidak lama kemudian balon itu jatuh dan menumpahkan semburan api yang mengenai orang-orang di bawahnya.

Hingga hari ini, sudah ada empat akun berbeda di youtube, yang mengunggah video dengan narasi ledakan balon udara itu. Video-video tersebut diberi judul tragedi awal tahun 2019 di Bali.

Klaim: Balon udara meledak di Denpasar pada malam Tahun Baru 2019

Rating: Salah/Disinformasi

Penjelasan:
Penelusuran yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukan bahwa kecelakaan dalam video yang mulai beredar di youtube sejak 1 Januari 2019 itu bukan terjadi di Indonesia. Melainkan, merupakan ledakan pada Festival Lentera Khong Ming di Myanmar yang berlangsung pada November 2018.

Informasi yang dilansir dari Euronews.com menyebutkan ledakan pada festival yang saat itu dihadiri puluhan ribu pengunjung tersebut melukai sembilan orang, yang mana satu kemudian dinyatakan tewas dan empat di antaranya dirujuk ke rumah sakit setempat.  

Festival Lentera Khong Ming di Myanmar merupakan ritual budaya yang dilakukan dengan menerbangkan balon udara menggunakan petasan. Ritual itu dilaksanakan untuk dapat menerangi Sang Buddha di surga.

Cek fakta: Festival Budaya Budha Diawali Lentera Teratai
Cek fakta: Nusa Dua berhias lampion warna-warni mulai 17 Juni

 

Pewarta: Tim Jacx dan Kominfo
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019