... sudah yakin itu hoaks, tidak ada sebenarnya yang perlu ditindaklanjuti...
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman, mengatakan, sejak awal mereka telah yakin informasi penemuan tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok, Jakarta, hanyalah hoaks. 

"Sejak (Rabu, 2/1) siang KPU sudah yakin itu hoaks, tidak ada sebenarnya yang perlu ditindaklanjuti," kata Arief Budiman dalam konferensi pers bersama Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Kamis malam. 

Ia mengatakan, KPU memutuskan untuk melakukan pengecekan ke Tanjung Priok setelah mencermati pada Rabu malam semakin banyaknya orang yang mempertanyakan info itu di media sosial dan setelah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu. 

Ia menegaskan keputusan KPU bergegas ke Tanjung Priok bukan dipicu cuitan politikus Partai Demokrat, Andi Arief. 

"Yang nge-twit khan bukan cuma dia, tapi banyak. Karena isu terus berkumpul, KPU menilai perlu menyampaikan data dan fakta lebih konkret dengan ke lapangan," kata Budiman. 

Menurut dia, KPU merasa ada kemaslahatan lebih besar bagi publik jika KPU menyampaikan data dan fakta di lapangan.

Mengenai laporan ke Bareskrim Kepolisian Indonesia, kata dia, pihaknya sebenarnya enggan bersikap reaktif. Namun pihaknya merasa informasi hoaks soal surat suara sudah keterlaluan.

Terlebih, menurut dia, sempat beredar info hoaks yang menyebut KPU telah menyita satu kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos. 

Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu, Abhan, menyampaikan secara prinsip mereka dan KPU selaku penyelenggara Pemilu akan melawan persoalan hoaks yang muncuk dalam masa kampanye Pemilu 2019.

"Prinsipnya kami penyelenggara akan melawan persoalan hoaks dalam masa-masa kampamye ini," jelas Abhan. 

Sebelumnya informasi penemuan tujuh kontainer surat suara disebut-sebut beredar di grup WhatsApp. Arief yang juga mendapat info itu kemudian mencuitkan informasi tersebut melalui akun Twitter-nya. 

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg telah dicoblos di tanjung priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. karena ini kabar sudah beredar.," tulis dia, Rabu malam (2/1). 

Cuitan itu sempat diberitakan sejumlah media online sebelum menghilang dari akun Twitter Andi Arief. Tidak lama setelahnya jajaran komisioner KPU bergegas ke Tanjung Priok untuk memastikan informasi tersebut yang ternyata merupakan hoaks. 

KPU juga telah melaporkan informasi hoaks itu ke polisi.

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019