Bandarlampung (ANTARA News) - Jumlah pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda yang berada di Kantor Gubernur Lampung mulai berkurang dari 3.500 orang, saat ini tersisa sekitar 153 orang.

"Jumlah pengungsi di sini sudah mulai berkurang. Yang tadinya 3.500 orang, tetapi saat ini hanya tinggal sekitar 153 orang," kata Ketua Koordinator Wilayah Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Lampung, Imam Setiawan, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Tim Tagana yang dibantu oleh babinsa, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), personel Satuan Polisi Pamong Praja akan melakukan sosialisasi kepada para pengungsi terkait dengan peringatan tanggap bencana yang hanya sampai pada Sabtu (5/1).

"Kami harus lakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena tanggap darurat hanya sampai tanggal 5 Januari 2019. Jadi kemungkinan dapur umum akan tutup pada tanggal segitu," kata dia.

Imam menjelaskan bahwa sampai saat ini jumlah pengungsi yang masih berada ada di Kantor Gubernur Lampung, yaitu 153 jiwa atau 36 kepala keluarga.

"Semua sudah kita data, baik yang ada di parkiran bawah Balai Keratun, di tenda, dan di depan kantor gubernur," kata dia.

Imam mengharapkan kepada seluruh masyarakat agar tidak percaya terhadap beredarnya berbagai informasi dan segala isu yang tidak benar.

Pihaknya meminta berbagai kalangan masyarakat setempat untuk mencari informasi dari sumber yang resmi terkait dengan tsunami di Selat Sunda beberapa waktu lalu itu dan penanganan terhadap bencana alam tersebut.

Baca juga: Desa ini bakal jadi lokasi hunian tetap korban tsunami
Baca juga: Warga diajak bangkit membangun pascatsunami

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019