Dolar AS mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah...
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi ini terapresiasi sebesar 72 poin menjadi Rp14.338 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.410 per dolar AS, dipicu pelemahan dolar seiring kekhawatiran perlambatan ekonomi Amerika Serikat.

"Dolar AS mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah didorong oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi Amerika Serikat," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan data Institute for Supply Management (ISM) manufaktur Amerika Serikat Desember yang tercatat sebesar 51.1 lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 62.1. "Data tersebut merupakan yang terendah sejak November 2016," katanya.

Ia menilai pelemahan sektor industri di Amerika Serikat disinyalir akibat dampak perang dagang yang berlangsung dengan China.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan penutupan pemerintah Amerika Serikat juga menjadi salah satu faktor yang menekan mata uang dolar AS.

"Pasar menilai, penutupan pemerintah AS akan memperlambat ekonominya sehingga memicu pelepasan terhadap aset berdenominasi dolar AS dan beralih ke negara dengan prospek ekonomi positif, salah satunya Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, ekonomi nasional relatif cukup kondusif, data inflasi yang terkendali memberi harapan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Baca juga: Dolar melemah, ekonomi AS melambat

Baca juga: Saham Apple rontok, picu penurunan tajam Wall Street

Baca juga: Harga minyak naik, produsen utama turunkan produksi

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019