Pertengahan, Nopember 2018, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama rombongan berangkat ke Jakarta untuk melakukan pertemuan dengan manajemen maskapai Air Asia dan Lion Air.

Dari hasil pertemuan antara Gubernur NTB bersama CEO Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan disepakati rencana untuk menambah frekuensi penerbangan Kuala Lumpur-Lombok dan membuka rute baru Perth (Australia)-Lombok mulai bulan Februari 2019.

"Pariwisata NTB akan lebih terasa geliat pemulihannya pascagempa, kalau rute-rute penerbangan langsung baru ini bisa terealisasi. Begitu juga penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Lombok (BIL) dan dari sejumlah kota di luar negeri maupun domestik," kata Gubernur.

NTB sudah memasifkan promosi untuk mengembalikan awareness wisatawan bahwa Lombok dan Sumbawa sudah aman untuk dikunjungi. Begitu juga persoalan teknis seperti ketersediaan slot penerbangan dan parking stand untuk melayani penambahan jadwal terbang pesawat, sudah difikirkan.

Ia mengatakan nantinya maskapai Air Asia akan menerbangkan pesawat dengan kapasitas 180 orang melalui Perth-Lombok. Meski dikatakannya, untuk memenuhi rute tersebut pemerintah memberikan kompensasi kepada maskapai Air Asia.

"Karena ini bisnis, harus ada untungnya. Mereka minta jaminan. Namanya block seat setengah dari kursi di tanggung pemerintah daerah. Seberapa besar itu, besar pasti nilainya," kata Doktor Zul.

Menurut dia, meski harus ditanggung Pemda, namun untuk pembiayaan block seat itu akan dibiayai oleh Kementerian Pariwisata, sebesar Rp15 miliar. Sedangkan, untuk jangka waktu kompensasinya sendiri, lanjut Zulkieflimansyah, selama enam bulan.

Kebijakan kompensasi itu nantinya akan dilihat kembali jika jumlah penumpang menunjukkan peningkatan dan stabil.

"Kita ini beruntung, biayanya tidak ditanggung Pemda tapi Kemenpar. Mereka miliki dana untuk rute-rute baru dan ingin mendirikan NTB terutama Lombok jadi destinasi unggulan nasional. Jadi bukan mendudukkan proyek lokal atau NTB tapi ini nasional," katanya.

Selain dengan maskapai Air Asia, Gubernur NTB juga melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas beserta jajaran direksi Lion Air dan Wings Air, mendiskusikan potensi realisasi penerbangan langsung dari Guangzhou, China-Lombok dan Lombok-Jeddah, Arab Saudi.

Termasuk, untuk rute domestik, Lion Air dan Wings Air siap untuk membuka rute langsung Lombok-Labuan Bajo, NTT dan Bima-Labuan Bajo.

"Potensi wisatawan dari China sangat besar dan mereka siap berangkat. Mekanismenya sejauh ini dengan model penerbangan carter (charter flight) dari beberapa kota di China ke Lombok. Memang butuh ikhtiar lebih untuk merealisasikan penerbangan Lion Air rute China-Lombok. Kami masih merumuskan bentuk yang paling ideal namun realistis dengan Lion Air," katanya.

Pembenahan Destinasi dan Kalender Event Pariwisata Tahun 2019 ini, Pemprov NTB dengan dukungan Kemenpar menargetkan angka kunjungan wisatawan mencapai empat juta wisatawan baik ke Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.

Guna mewujudkan target tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) NTB menyiapkan 24 kalender kegiatan pariwisata pariwisata selama 2019. Peluncuran calender of event (CoE) pariwisata NTB sendiri sudah dilakukan di Jakarta, Sabtu (29/1) 2018. Acara ini dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Dari 24 kegiatan yang tertera dalam CoE" pariwisata NTB, empat di antaranya masuk dalam 100 kalender pariwisata nasional, yakni Festival Bau Nyale di Lombok Tengah, Festival Khazanah Ramadhan di Mataram, Festival Pesona Tambora di Kabupaten Dompu dan Bima serta Festival Pesona Moyo di Kabupaten Sumbawa.

Untuk Festival Bau Nyale adalah satu dari 10 kegiatan pariwisata yang disiapkan Kemenpar. "Pembiayaan CoE nasional, langsung ditangani oleh Kemenpar," kata Faozal.

Selain, menyiapkan kalender pariwisata, Pemprov NTB bersama pemerintah kabupaten/kota, melakukan sejumlah pembenahan destinasi wisata, salah satunya di kawasan tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara yang terdampak parah bencana gempa, akan mulai dibenahi pertengahan Januari 2019 ini. Terutama, pembangunan dermaga di Gili Trawangan.

Khusus pembenahan kawasan tiga Gili, dimulai membangun dermaga yang rusak akibat gempa. Kemenhub sudah menganggarkan Rp15 miliar. Termasuk, pembangunan terminal dan kantor sahbandar di Pelabuhan Bangsal, Pemenang yang pembangunannya dimulai Januari.

Selain itu, di tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan pembangunan 20 desa wisata. Untuk pembiayaannya disiapkan menggunakan dana alokasi khusus sebesar Rp11 miliar. Ini adalah role model dari rencana jangka panjang selama lima tahun menyiapkan berdirinya 99 desa wisata di NTB.

Saat ini sudah ada beberapa desa wisata di antaranya Stanggor dan Mas-Mas di Kabupaten Lombok Tengah dan Sesaot di Kabupaten Lombok Barat.

"Semuanya akan dibenahi baik tata pengelolaannya termasuk infrastruktur dasar dan promosi jualannya," katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimis bahwa target 4 juta wisatawan untuk NTB bisa tercapai. Hal ini karena posisi NTB sebagai The Best Halal Destination.

"Target saya secara nasional ke NTB, 4 juta wisatawan terbagi menjadi dua juta wisatawan mancanegara dan dua juta wisatawan nusantara. Alam sudah bagus, Lombok-Sumbawa miliki posisi kuat di turisme halal dan salah satu terbaik, kalau terbaik di Indonesia berarti di dunia juga," kata Arief Yahya di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Karena itu, untuk membantu NTB mencapai target tersebut, Kemenpar akan berkerja sama mempromosikan NTB melalui TVC di berbagai media, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini penting juga sebagai langkah yang dilakukan Kementerian untuk memulihkan NTB pascagempa yang melanda pada Agustus lalu.

Untuk mengembalikan kejayaan pariwisata NTB pascagempa, tentu tidaklah mudah seperti kita membalikkan telapak tangan. Butuh kerja nyata dan usaha serta dukungan dari seluruh pihak mulai dari pemerintah, asosiasi, pelaku wisata dan masyarakat agar target empat juta wisatawan di tahun 2019 dapat tercapai. Semoga.*


Baca juga: Mengembalikan kejayaan pariwisata NTB pascagempa (1)

Baca juga: NTB destinasi wisata halal terfavorit ASR 2018


 

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019