Pada APBN 2019, pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menginginkan adanya peningkatan edukasi dan mitigasi terkait bencana dalam sistem pendidikan Indonesia.

"Saya juga ingin mengingatkan kita terus meningkatkan daya tahan kita, kesigapan kita dalam menghadapi bencana. Pada APBN 2019, pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana," kata Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna dengan topik program dan kegiatan tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Kamis.
   
Sidang kabinet paripurna tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan sejumlah pejabat negara lainnya.
   
"Sebagai negara yang berada di atas ring of fire (cincin api) memiliki kondisi geografis rawan bencana, kita harus siap, harus respon, sigap, sanggup, tangguh menghadapi segala bencana alam," ungkap Presiden. 
   
Sepanjang 2018 lalu, Indonesia memang diguncang puluhan bencana. Sejumlah bencana besar misalnya gempa di Lebak, Banten pada Januari 2018 berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) sehingga merusak 2.760 rumah. Selanjutnya meletusnya Gunung Sinabung pada 19 Februari 2018 sehingga harus membuat ratusan penduduk mengungsi. 
   
Selanjutnya, gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan skala 6,4 MW, gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dengan skala terbesar 7,4 MW serta tsunami di Banten dan Lampung Selatan pada akhir Desember 2018.
 
"Saya minta agar edukasi kebencanaan betul-betul dikerjakan secara baik dan konsisten, dilakukan sejak dini, masuk dalam muatan yang diajarkan dalam sistem pendidikan kita, sehingga betul-betul kita siap menghadapi bencana yang ada," tambah Presiden.
   
Terakhir, Presiden mengingatkan mengenai stabilitas pada tahun pemilu 2019.
   
"Karena kita memasuki tahun pemilu maka stabilias keamanan, ketertiban harus terus dijaga dengan baik," ungkap Presiden.
   
Presiden mengingatkan bahwa pada 2018, Indonesia sudah membuktikan mampu menyelenggarkan 171 pemilihan kepala daerah serentak dengan aman dan damai.
   
"Saya yakin dengan pengalaman yang ada dengan pengalaman panjang demokrasi, insya allah pemilu legislatif, pemilu presiden presiden akan berlangsung dengan aman, damai dan demokratis," tegas Presiden.

Baca juga: Penyintas tsunami ceritakan pengalamannya ke Presiden
Baca juga: Presiden ke Banten tinjau dampak tsunami

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019