Jakarta (ANTARA News) - Panitia penyelenggara Asian Track Championship (ATC) 2019 di Jakarta International Velodrome (JIV) Jakarta, 8-13 Januari menyatakan jumlah peserta kejuaraan balap sepeda terbesar di Asia tersebut melebihi target.

"Jumlah peserta ada peningkatan. Dari target awal kami sebanyak 255 peserta, sekarang menjadi 297 peserta," kata Ketua Panitia Penyelenggara ATC 2019 Parama Nugroho di JIV, Jakarta, Senin. 

Lebih lanjut, dia menyebutkan sampai dengan saat ini, tercatat sebanyak 16 negara dengan total 297 atlet yang akan berkompetisi dalam kejuaraan balap sepeda tingkat Asia tersebut. 

"Hingga kini, kami mencatat ada 16 negara yang berpartisipasi dalam ATC 2019. Tidak ada satu pun negara yang membatalkan keikutsertaannya atau cancel. Semuanya terkonfirmasi ikut," ujar Parama. 

Dengan adanya penambahan jumlah tersebut, dia menuturkan, maka pihaknya juga harus melakukan penambahan akomodasi, salah satunya, yaitu hotel bagi seluruh peserta. 

"Kalau pesertanya bertambah, berarti kami juga harus tambah akomodasi, yaitu hotel. Tadinya kami hanya siapkan satu hotel, sekarang kami tambah satu hotel lagi. Jadi ada dua hotel," tutur pria yang akrab dipanggil Nunung itu. 

Dia mengungkapkan penambahan jumlah peserta tersebut diperkirakan terjadi karena ATC 2019 merupakan salah satu kejuaraan yang dapat dimanfaatkan oleh atlet untuk mengumpulkan poin sebagai modal mengikuti Olimpiade 2020. 

"Jumlah peserta meningkat itu karena ATC 2019 bisa untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020 di Tokyo. Semua atlet pasti akan berjuang keras dalam kejuaraan ini," ungkap Parama. 

Sementara itu, Direktur Operasi Jakpro, Wahyu A. Harun mengatakan pihaknya berbangga bisa berperan aktif di ATC 2019 mengingat perhelatan bertaraf internasional ini untuk kali pertama dimainkan di JIV yang dikelolanya.

"Kami bangga bisa berpartisipasi pada ATC 2019 di Jakarta International Velodrome yang sebelumnya menjadi lokasi kejuaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 lalu. Technical standart di sini setara dengan empat velodrome terbaik dunia dan memiliki sertifikat standar dari organisasi balap sepeda dunia, UCI," kata Wahyu.

Dia menambahkan, JIV dibangun dengan akses penuh untuk kaum difabel, termasuk ruang ganti, toilet dan fasilitas lainnya. Pihaknya berharap, kerjasama dengan PB ISSI terus berlanjut dan dapat menggelar lebih banyak lagi kejuaraan balap sepeda internasional. ***3***

 Baca juga: Indonesia siap gelar Asian Track Championship 2019

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019