Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi yang dilakukan peneliti di University of Washington menunjukkan ada kaitan antara jangka waktu bayi menyusu pada ibunya dengan kecenderungan anak kelak menggunakan tangan kanan atau kiri.

Bayi yang menyusu selama lebih dari sembilan bulan dihubungkan dengan prevalensi penggunaan tangan kanan yang lebih dominan.

Sedangkan, bayi yang meminum susu dari botol dikaitkan dengan kecenderungan mereka menjadi kidal nantinya.

Alasannya, karena wilayah otak yang mengendalikan penggunaan tangan  terlokalisasi ke satu sisi saja, demikian hasil studi tersebut seperti dilansir Times Now News, Rabu.

Baca juga: Mitos seputar menyusui dan MPASI

Kemungkinan, menyusui mengoptimalkan proses penggunaan tangan pada anak, kanan atau kiri, kata para peneliti menjelaskan.

"Kami berpikir menyusui mengoptimalkan proses yang dialami otak ketika memperkuat penggunaan tangan," kata Profesor Philippe Hujoel.

"Hal ini penting karena membuktikan bahwa menyusui setidaknya diperlukan selama enam hingga sembilan bulan,” katanya menambahkan.

Baca juga: Kesuksesan menyusui adalah kesuksesan ayah

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal "Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition" itu menunjukkan bahwa menyusu ASI kurang dari satu bulan, 1-6 bulan, dan lebih dari enam bulan, jika dibandingkan dengan minum susu botol, berkaitan dengan masing-masing sembilan persen, 15 persen dan 22 persen penurunan prevalensi kidal.

Namun, penelitian ini tidak memperlihatkan bahwa menyusui mengarah pada dominasi penggunaan tangan kanan, kata Hujoel.

Ia menggarisbawahi bahwa penggunaan tangan, baik kanan atau kiri, ditetapkan pada awal kehidupan janin, dan sebagian ditentukan oleh faktor genetik.

Baca juga: Menyusui enam bulan bisa kurangi risiko diabetes
 

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019