Pengawasan umrah di Soetta akan menjadi model pengawasan terpadu dan berikutnya akan diduplikasi di bandara lain."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama dan Angkasa Pura (AP) II membahas upaya untuk peningkatan pengawasan umrah dan haji di bandara dengan merintis terminal khusus.

"Rapat kali ini merupakan momentum penting dalam pengawasan umrah, khususnya di bandara Soekarno-Hatta. Sebab, AP II berencana membangun terminal khusus untuk umrah dan haji," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama M Arfi Hatim di Tangerang, Rabu.

Dalam rapat itu, Arfi hadir bersama Kasubdit Pengawasan Umrah Noer Aliya Fitra dan jajaran lainnya. Selain itu, hadir pihak Angkasa Pura II, Imigrasi Bandara, Otoritas Bandara, Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) serta Kepolisian Bandara.

Arfi menyambut baik rencana pembuatan terminal khusus umrah dan haji yang akan memudahkan pengawasan. Adapun proses pengawasan umrah di bandara sangat penting dalam rangka perlindungan jamaah.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan umrah, kata dia, Kemenag sangat membutuhkan bantuan dan sinergi dari berbagai lembaga terkait, salah satunya pengelola bandara. Sinergi ini penting agar pengawasan umrah lebih optimal, apalagi keberangkatan jamaah umrah terbesar adalah dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Menurut dia, Bandara Soetta akan menjadi percontohan perintisan terminal khusus umrah dan haji. Adapun kurun 2018 sedikitnya satu juta jamaah umrah berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi dengan 60 persennya berangkat dari bandara yang terletak di Banten tersebut.

Dengan begitu, pengawasan umrah di Soetta sangat penting untuk dilakukan. "Pengawasan umrah di Soetta akan menjadi model pengawasan terpadu dan berikutnya akan diduplikasi di bandara lain," kata dia.

Dalam waktu dekat, AP II juga akan memfasilitasi konter pengawasan umrah di Terminal 3 Bandara International Soetta dan dengan dukungan pihak imigrasi bandara.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019