Pemda sekarang sudah menyiapkan enam hektare...
Ambon (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana untuk merelokasi korban bencana tsunami Selat Sunda di Lampung.

"Kalau untuk yang di Lampung sesuai dengan perintah dari Bapak Presiden Republik Indonesia, kita mau relokasi," kata Menteri Basuki di Ambon, Maluku pada Rabu.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa pemerintah daerah setempat saat ini sudah menyiapkan lokasi seluas enam hektar yang akan diperuntukkan bagi relokasi korban tsunami Selat Sunda.

"Pemda sekarang sudah menyiapkan enam hektare, yang jalannya sedang kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk bisa direlokasi ke sana.Saya tinggal menunggu itu langsung kita bangun," tutur Menteri PUPR kepada para awak media.

Sebelumnya dalam kabar yang dilansir Antara pada Sabtu (22/12/2018), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun rumah khusus atau rusus bagi warga yang rumahnya rusak karena tsunami yang terjadi di Selat Sunda.

"Kalau untuk rumah, akan kita bantu bangun tapi mungkin tidak di situ, harus direlokasi. Karena itu cuma lima meter dari pantai yang hancur itu, betul-betul di bibir pantai. Jadi bahaya, apalagi yang persis menghadap Krakatau," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Dana pembangunannya sendiri, menurut Menteri PUPR, sepenuhnya berasal dari APBN  dan saat ini pemerintah sedang menunggu lokasi yang aman untuk pembangunan rusia tersebut.

Pemerintah berencana akan membangun rusus bagi para korban tsunami Selat Sunda yakni rumah bertipe 36.

"Untuk perhitungannya, Pak Bupati lagi mendata jumlah rumahnya. Kami akan bangun rusus tipe 36," tutur Menteri Basuki Hadimuljono.

Pemerintah Lampung sendiri akan membangun sekitar 600 rumah siap huni bagi masyarakat yang rumahnya hancur diterjang gelombang tsunami.

"Kami akan bangun rumah siap huni, bukan rumah sementara, untuk warga yang tempat tinggalnya hancur akibat tsunami," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.

Baca juga: Kementerian PUPR fokus selesaikan pembangunan jalan pulau terluar

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019