Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meresmikan Jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku.

“Selain membangun jembatan, Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan jalan di kedua pulau ini yang memiliki panjang 158 Km," kata Menteri Basuki di Yamdena, Maluku pada Kamis. 

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa peresmian jembatan ini sudah lama dinantikan seluruh masyarakat di kedua pulau ini khususnya dalam memperlancar konektivitas di kawasan perbatasan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Senada dengan Menteri PUPR, Menkeu Sri Mulyani pun mengatakan bahwa dirinya sangat senang diikutsertakan oleh Menteri Basuki untuk meresmikan Jembatan Leta Oar Ralan. Pembangunan infrastruktur ini sebagai sarana untuk menghubungkan masyarakat dan mempermudah akses mendapatkan pelayanan dasar terbaik dari pemerintah.

"Kita berharap, dengan terbangunnya jembatan dengan pendanaan dengan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kegiatan ekonomi maupun interaksi sosial antar pulau yang lebih baik. Masyarakat merasa dekat dan miliki solidaritas untuk maju bersama," tutur Menkeu.

Pembangunan yang sebelumnya dikenal dengan nama Jembatan Wear Arafura dibangun oleh Kementerian PUPR Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran. 

Pembangunan Jembatan Leta Oar Ralan dibangun menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp123,07 miliar. Waktu pelaksanaan sejak Desember 2016 dan selesai pada November 2018 dengan kontraktor PT. Nindya Karya dan konsultan pengawas PT. Karuniya Data Konsultan - PT. Nusvey KSO. 

Jembatan Leta Oar Ralan memiliki panjang 322,80 meter dan lebar 10 meter.  Jenis konstruksi pondasi menggunakan tiang pancang baja 600 mm, sementara bangunan atas menggunakan konstruksi beton pracetak prategang. 

Nikander Kavroli, salah seorang penduduk di Pulau Larat menceritakan sebelum adanya jembatan, akses masyarakat dari Pulau Larat untuk menuju Ibukota Provinsi yang berada di Kecamatan Saumlaki, Pulau Yamdena untuk mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan maupun administrasi hanya bisa menggunakan kapal penyeberangan dengan waktu 20 menit. 

"Kami masyarakat pulau Larat sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR yang telah membangun jembatan penghubung kedua pulau ini. Masyarakat bangga, karena mendukung peningkatan ekonomi. Transportasi hasil pertanian dan hasil nelayan lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat," ujar Nikander.

Dalam peresmian Jembatan Leta Oar Laran ini, turut hadir Gubernur Maluku Said Assagaff, Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon, Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat Agustinus Utuwaly.

Baca juga: PUPR: RAPBN 2019 muat biaya perawatan Suramadu
Baca juga: Jembatan Kuning Palu akan direkonstruksi
Baca juga: Bermanfaat nyata, Kementerian PUPR bangun 134 jembatan gantung pada 2018

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019