Jakarta (ANTARA News) - Pasangan atlet para-sepeda Ni'mal Magfiroh dan Sri Sugiyanti meraih medali perak nomor 3.000 meter pursuit individu B putri Paracycling pada ajang Asian Track Championship 2019 di Jakarta International Velodrome, Jumat.

Ni'mal, sebagai pilot, dan Sri harus mengungguli pasangan atlet Malaysia Nur Azlia Syafinaz Mohd Zais/Nurul Suhada Zainal (pilot) di babak final perebutan medali emas. Pasangan Indonesia itu mencatatkan waktu 4 menit 7,889 detik, selisih sekitar lima detik dari pasangan Malaysia.

Sementara itu medali perunggu nomor tersebut diraih oleh pasangan pebalap Malaysia Nur Syahida Tajudin dan Noraidilina Adilla J. Sam.

Sri mengaku kurang puas dengan hasil tersebut karena setelah Asian Para Games 2018 lalu mereka sempat jeda latihan dan hanya latihan dalam waktu sekitar tiga minggu sebelum ATC.

"Bagusan di APG kemarin, memang tidak bisa dibohongin usaha itu, tiga minggu latihan dibandingkan 10 bulan," kata Sri usai perlombaan.

Catatan waktu terbaik Ni'mal dan Sri di APG lalu berada angka 4 menit 3 detik.

Tantangan terbesar bagi Sri dan Ni'mal sekarang adalah bagaimana meneruskan latihan agar memiliki tenaga seperti pebalap Malaysia yang menjadi rival mereka.
 
Pasangan atlet paracycling Ni'mal Magfiroh (kiri) dan Sri Sugiyanti (kanan) meraih medali perak nomor 3.000 meter pursuit individu B putri di ajang Asian Track Championship 2019 di Jakarta International Velodrome, Jumat (11/1). (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)


Baca juga: Indonesia cetak sejarah emas junior track Asia 2019

Pelatih NPC Paracycling Indonesia Fadilah Umar melihat anak asuhannya tampak lebih percaya diri ketika di APG dibandingkan di kejuaraan tingkat Asia tahun ini.

"Karena setelah kemarin jeda itu jadi kita hanya pulihkan kondisi di awal saja, walaupun bisa mereka merasa sedikit dipaksakan," kata Umar.

Sebelumnya pada Kamis, Sri dan Ni'mal meraih medali perunggu nomor tandem sprint putri B Paracycling di ATC 2019.

Baca juga: Berbekal "senjata" baru, M Fadli raih emas dan rekor Asia

Baca juga: Kenalkan "senjata" baru M. Fadli di trek velodrome

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019