London (ANTARA News) - Paviliun Indonesia di pameran pariwisata Vakantiebuers, Belanda, yang menyediakan gerai kopi diminati pengunjung hingga rela mengantre panjang.

"Saya membawa 30 kg kopi dengan berbagai jenis dari berbagai daerah dan karakter yang berbeda " ujar Deryl Juniar barista Home Coffee Roastery Solo, yang menyediakan minuman kopi kepada para pengunjung paviliun Indonesia di pameran pariwisata Vakantiebuers kepada Antara London, Jumat.

Pameran berlangsung di gedung Jaarbeurs Utrecht, Belanda selama 9 - 13 Januari 2019 dan Paviliun Indonesia selalu dipenuhi pengunjung.

Selain mencari informasi mengenai obyek wisata di Indonesia, mereka juga menikmati minuman kopi dan hiburan yang menampilkan kesenian Indonesia.

Dikatakannya selain menyediakan kopi berbagai jenis para pengunjung juga bisa menikmati minuman tradisional yang diracik barista asal Solo ini, yaitu wedang uwuh, wedang adas, alang - alang, dan berbagai menu minuman tradisional yang berbahan baku Jahe menghangatkan tubuh di saat musim dingin di Eropa.

Menurut Deryl Juniar, banyak pengunjung yang bertanya asal kopi dari daerah mana dan dimana bisa mendapatkannya di Belanda. Tidak sedikit pula yang menanyakan cara mambuat jamu untuk dibuat di rumah.

Selain jamu yang berbahan baku rempah-rempah, barista yang sudah bergelut di industri kopi selama delapan tahun ini juga membawa berbagai jenis kopi dari tanah air diantaranya kopi Papua Wamena, kopi Bali Kintamani, kopi Aceh Gayo, kopi Temanggung,dan kopi Sumatra Mandailing.

Salah seorang penggemar kopi mengatakan bahwa dia sangat menyukai kopi Indonesia aromanya wangi rasanya kuat sekali. "Saya belum menemukan kopi rasa ini di sini" ujar salah seorang pengunjung.

Sementara itu Deryl menyatakan bangga bisa ikut lagi dalam mempromosikan Indonesia lewat secangkir kopi.

Dia pun yakin bahwa kopi dan jamu kedepannya bisa menjadi alat promosi untuk memperkrnalkan indonesia di ajang international lainnya.

Baca juga: Ganjar: Kopi bisa menjadi alat diplomasi

Baca juga: Geliat kopi Arabika Kayumas

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019