Buenos Aires, (ANTARA News) - Legenda Sepak Bola dunia Diego Maradona menjalani proses pemulihan usai operasi rutin menangani pendarahan perut.
   
Menurut pernyataan pengacaranya yang dilansir dari Reuters, Maradona yang menjalani pemulihan sejak hari Sabtu itu mengetahui masalah medis itu sejak awal bulan Januari saat melakukan pemeriksaan rutin di sebuah rumah sakit di Olivos.

"Proses operasi Diego Maradona sudah selesai. Terima kasih Tuhan, semuanya berjalan dengan lancar," ungkap Matias Morla, pengacara Maradona, melalui akun Twitternya. Operasi yang dijalani pria berusia 58 tahun itu dilakukan untuk menghentikan pendarahan akibat Hernia, yang menurut Morla tidak terlalu rumit namun bertujuan mengatasi penyakit tersebut.
   
Dalam beberapa tahun terakhir Maradona menderita sejumlah keluhan medis yang memaksanya menghabiskan sejumlah waktunya di rumah sakit. Gaya hidupnya yang mewah merupakan dampak dari statusnya sebagai salah satu pemain bola yang paling dikagumi di abad ke-20.
   
Terakhir kali ia jatuh sakit saat Piala Dunia 2018 di Rusia, yang kala itu ia pingsan saat menyaksikan pertandingan Argentina vs Nigeria. Catatan lainnya, ia juga pernah dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung dan masalah pernafasan akibat penggunaan kokain.  Akibatnya, ia musti menjalani rehabilitasi di Kuba dan Argentina sebelum operasi perut di tahun 2005.
   
Sedangkan pada tahun 2007, mantan pemain Boca Junior dan Napoli itu melakukan pemeriksaan di sebuah klinik kesehatan di Buenos Aires akibat konsumsi alkohol berlebihan. Pada beberapa bulan terakhir Maradona terpaksa menggunakan tongkat untuk berjalan karena masalah di lututnya.
   
Doktor menemukan pendarahan sesaat sebelum Maradona terbang ke Meksiko, untuk melanjutkan tugasnya sebagai pelatih divisi kedua tim Dorados de Sinaloa. Morla menyampaikan, Maradona akan segera kembali melatih tim tersebut pada musim kedua serampungnya proses pemulihan.
   
"Sekarang kami menunggu proses pemulihan, jadi Maradona bisa kembali bekerja secepatnya," pungkas Morla.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019