Jakarta (ANTARA News) - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi memuji Presiden Joko Widodo yang tetap tulus bekerja walaupun terus difitnah.

Pujian TGB ini telah beredar dalam sebuah video yang beredar di media sosial dan telah dirilis oleh Tim Relawan Jokowi, Senin.

Dalam video ini, TGB memberikan penjelasan yang menyentuh hati terkait isu serta fitnah-fitnah yang sering menyerang Jokowi.

Mantan politisi Partai Demokrat ini menceritakan bahwa, Jokowi dan keluarga besarnya, terus diserang dengan berbagai macam isu dan fitnah-fitnah.

"Mungkin tidak ada pemimpin yang paling banyak dihina melebihi beliau. Luar biasa hinaan, hujatan dan fitnahnya. Bahkan sampai pada hal inti yang menyangkut kehormatan beliau dan kehormatan keluarga beliau," ujar pria yang akrab dipanggil TGB.

TGB menceritakan semua fitnah yang tertuju pada Jokowi, dijawab oleh Mantan Walikota Solo ini dengan kerja dan kerja.

"Yang kita saksikan bersama, walaupun fitnah demi fitnah itu tidak pernah putus, tetapi beliau tetap bekerja, sungguh-sungguh bekerja," lanjut TGB, yang langsung disambut riuh tepuk tangan.




TGB yang juga mantan Gubernur NTB dua periode juga bercerita Jokowi yang tidak mempunyai kemarahan terhadap masyarakat NTB meskipun pada Pilpres 2014, perolehan suara Jokowi kalah jauh dibandingkan dengan Prabowo Subianto.

"Dulu 2014, beliau kalah di NTB. Bahkan kekalahan di NTB itu termasuk kekalahan yang paling besar. Tapi ketika beliau memimpin, tidak ada kekesalan apalagi kemarahan. Beliau justru membangun NTB," kata TGB.

TGB Zainul Majdi yang kini sudah tidak lagi menjabat Gubernur berjanji akan membantu pemenangan pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baginya, orang seperti Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin merupakan putra-putra bangsa terbaik yang harus didukung.

"Bagi kita ini adalah fastabiqul khoirot. Tapi kita semua warga Nahdlatul Wathan, saya ajak untuk kompak semua. Kompak semuanya untuk bersama-sama mendukung pasangan Bapak Jokowi dan Bapak Kyai Ma'ruf Amin," kata TGB.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019