Shanghai (ANTARA News) - China akan meningkatkan upaya memberantas korupsi yang pada tahun ini akan ditekankan pada bidang pendidikan, layanan medis, perlindungan lingkungan dan aspek-aspek utama lain yang menjadi perhatian publik, kata badan pengawas antikorupsi.

Perjuangan untuk memberantas korupsi telah menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Xi Jinping. Setelah Partai Komunis China berhasil mencapai "kemenangan luar biasa" dalam melawan korupsi, sang presiden bulan lalu mengatakan bahwa korupsi yang sudah mengakar masih perlu diberantas.

Komisi Pusat untuk Inspeksi Kedisiplinan partai tersebut pada Minggu (13/1) mengatakan bahwa aksi melawan korupsi tahun ini akan difokuskan pada beberapa bidang yang berkaitan dengan "mata pencaharian rakyat" dan "biarkan masyarakat merasakan pencapaian yang lebih besar, kebahagiaan yang lebih besar dan keamanan yang lebih kuat."

Upaya tahun ini juga akan dititikberatkan pada tindak korupsi dan perilaku kriminal lain di kalangan pejabat pemerintah serta memberantas berbagai bentuk aksi suap, penyalahgunaan kekuasaan, kelalaian dan praktik yang keliru di sektor finansial.

Mereka mengatakan penindakan tersebut juga akan ditujukan untuk mencegah para pejabat yang korup mencampuri "sejumlah kepentingan."

Selain menangani korupsi secara langsung, China juga akan berupaya menghilangkan keberpihakan birokrasi dalam pemerintahan dan "memperbaiki" para pejabat yang bersalah karena berperilaku "tak acuh" ketika menjalankan tugas, kata badan pengawas tersebut.

China juga ingin terlibat lebih banyak dalam penanganan antikorupsi masyarakat internasional untuk memburu tersangka yang melarikan diri ke luar negeri. China berhasil membawa kembali 441 "buronan kasus korupsi" ke negara itu dari Agustu sampai Desember tahun lalu, menurut surat kabar resmi China Daily, Senin.

"Upaya ini ditujukan agar para pejabat pada akhirnya tidak berani, tidak mampu dan tidak memiliki keinginan untuk melakukan tindakan ilegal," kata surat kabar itu dalam tajuk rencananya.

China tahun lalu telah menghukum sekitar 621.000 orang atas tindak korupsi, termasuk 51 orang yang berada di tingkat kementerian atau provinsi atau lebih tinggi, menurut surat kabar tersebut.

Baca juga: Tokoh pemburu koruptor jadi kepala badan baru anti-korupsi China


Sumber: Reuters
Penyunting: Katriana/Eliswan Azly 

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019