Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden Prabowo Subiano menegaskan bahwa Indonesia perlu melakukan orientasi ulang pembangunan untuk kemajuan dan menjadi bangsa yang kokoh.

"Apa yang harus kita lakukan adalah melakukan reorientasi pembangunan dan pengelolaan negara," kata Prabowo dalam Pidato Kebangsaan bertajuk Indonesia Menang di Jakarta, Senin.

Reorientasi pembangunan Prabowo fokus pada lima aspek, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih,  sistem pemerintahan, dan angkatan perang yang unggul.

Fokus pertama, swasembada pangan. Menurut Prabowo, rakyat Indonesia harus mampu memproduksi pangan dari hasil sendiri sehingga kebutuhan rakyat untuk pangan bisa terpenuhi.

"Kita harus mampu memproduksi pangan sendiri. Tidak boleh ada yang kelaparan di negara yang kita cintai ini," ujarnya.

Terkait swasembada energi, Prabowo mengatakan pemerintah yang akan 100 persen impor energi itu harus diantisipasi.

Dia menilai pemerintah ke depan harus melakukan upaya dini mencari alternatif energi.

Indonesia, menurut Prabowo juga perlu swasembada air bersih karena krisis air bersih di dunia sudah diprediksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

"Sudah banyak daerah kita yang kesulitan air bersih. Mereka menyampaikan kepada saya, kepada tim. Mereka katakan tidak perlu kirim kaos, tidak perlu baliho, tidak perlu kirim produk, tapi tolong kirim tangki-tangki air," katanya.

Selanjutnya, kata Prabowo, menjalankan pemerintahan yang bersih dan berintegritas mulai dari aparatur negara hingga masyarakat karena pemerintah yang kuat terlihat dari aparatur negara yang unggul.

Dia mengatakan diperlukan hakim, jaksa, polisi dan intelijen yang unggul, jujur, dan setia kepada bangsa dan rakyat.

"Kita harus mempunya pemerintahan yang kuat bersih, berintegritas. Kita perlu hakim, polisi, jaksa, dan intejelen yang jujur setia kepada bangsa dan negara," katanya.

Berikutnya, angkatan perang yang unggul. Menurut  Prabowo, Indonesia bisa menjadi negara kokoh apabila memilik angkatan perang yang kuat dimulai dari tentara hingga peralatan perangnya.

Hadir dalam pidato kebangsaan tersebut antara lain calon wakil presiden Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Asegaf Aljufrie, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto.

Baca juga: Prabowo sampaikan lima fokus utama program kerja nasional

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019