Meski tidak ada warga yang mengungsi, namun kewaspadaan perlu terus ditingkatkan mengingat tingginya kerawanan banjir di daerah ini
Gorontalo, (ANTARA News) - Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Selasa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara, Nurhadi Rahim mengatakan, banjir dipicu tingginya curah hujan sejak Senin (14/1), menyebabkan banjir di Desa Tolinggula Ulu, Dusun Hepu akibat meluapnya saluran irigasi.

Banjir juga merendam Desa Molangga Dusun Moyongo yang menggenangi rumah-rumah warga.

Meski banjir setinggi 30-50 centimeter itu mulai surut, kata Nurhadi, namun warga diminta tetap waspada mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi, apalagi di beberapa kecamatan masih diguyur hujan dengan intensitas sedang dan tinggi.

Hingga kini, kata Nurhadi, pihaknya sudah mengerahkan tim didukung relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang memantau wilayah-wilayah rawan banjir, khususnya desa-desa yang berada di daerah aliran sungai.

"Meski tidak ada warga yang mengungsi, namun kewaspadaan perlu terus ditingkatkan mengingat tingginya kerawanan banjir di daerah ini," ujar Nurhadi.

Tidak hanya banjir, kata ia, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Tolitehuyu Kecamatan Monano sekitar pukul 14.30 Wita.

Longsor menutup badan jalan di jalur trans Sulawesi wilayah barat itu, menyebabkan kemacetan panjang.

Curah hujan yang tinggi, kata dia, memicu longsor, menyebabkan kendaraan tidak bisa lewat karena terhalang material tanah dan bebatuan.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, untuk pembersihan longsoran.

"Kita berharap, secepatnya jalur yang terkena longsoran sudah bisa dilewati," ujarnya.

Hingga kini, pemerintah desa dan masyarakat setempat, masih bergotong royong membersihkan longsoran.

Baca juga: Puluhan rumah di Gorontalo Utara terendam banjir

Baca juga: 70 warga Gorontalo Utara mengungsi hindari longsor susulan

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019