Kemiri sunan banyak keunggulannya, rendemennya tertinggi  sampai 56 persen dibanding tanaman lainnya
Sukabumi (ANTARA News) - Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Kementerian Pertanian mengembangkan kemiri sunan (reutealis trisperma) sebagai bahan baku terbaik biodiesel, pengganti bahan bakar solar.
   
 "Kemiri sunan banyak keunggulannya, rendemennya tertinggi  sampai 56 persen dibanding tanaman lainnya," kata Kepala Balittri Dr Syafaruddin Deden di kantor Balitri di Sukabumi Jawa Barat, Rabu.
     
Selain itu produktivitasnya juga tinggi, karena satu pohon bisa menghasilkan banyak buah, 8-11 ton per tahun dimana setiap hektare bisa ditanami hingga 300 pohon, ujarnya.
     
Tanaman kemiri sunan, ujar dia, juga mampu hidup di lahan marjinal dan sudah diujicobakan di lahan eks tambang timah di Bangka Belitung dan eks tambang batu bara di Kalimantan dengan hasil yang bagus.
     
Buah kemiri sunan  selain bijinya yang bisa digunakan sebagai bahan baku biodiesel, kulitnya bisa jadi pupuk dan bungkilnya bisa jadi pakan ternak, bahkan juga menghasilkan produk samping seperti sabun, lilin, briket hingga tinta printer.
 
Baca juga: Boyolali kembangkan kemiri sunan untuk biodiesel
   
Kelebihan lainnya, ujar dia, pohonnya berusia panjang hingga di atas 50 tahun dan sudah berbuah dalam 3-4 tahun, selain itu buah kemiri sunan tidak perlu dipetik, karena berguguran dengan sendirinya, sehingga lebih mudah memanennya.
     
Sementara itu, peneliti biofuel Balitri Dibyo Pranowo mengatakan sudah meneliti 21 tanaman penghasil biodiesel, antara lain sawit, kelapa, jarak pagar, nyamplung,  kosambi dan lain-lain.
   
"Yang terbaik sebenarnya sawit, tapi sayangnya sawit lebih dipilih jadi bahan pangan, sementara kemiri sunan tidak bisa dimakan, jadi ini juga kelebihannya," katanya.
     
Produktivitasnya juga tinggi, ujarnya, yakni dari 100 kg buah kemiri sunan bisa menghasilkan 48 kg biodiesel, dan dari satu hektare tanaman kemiri sunan bisa menghasilkan 7 ton crude oil per tahun.
     
"Kami juga membuat mesinnya, dari  mesin pengupas sampai bioreaktornya hingga jadi minyak solar," kata Dibyo yang juga ahli membuat mesin.

Baca juga: DPPPI: penanaman Kemiri Sunan dukung energi terbarukan
Baca juga: IPB siapkan 200 hektare pengembangan kemiri sunan

 

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019