Pada ujian sekolah berstandar nasional tahun ajaran 2018/2019, madrasah di Kalteng selain menggunakan sistem berbasis komputer juga akan menerapkan sistem berbasis android,
Kasriadi  dan Muhammad Arif Hidayat

Palangka Raya,  (ANTARA News) - Sekolah di Kalimantan Tengah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, yakni madrasah, tidak hanya melaksanakan ujian berbasis komputer, tetapi juga mulai menerapkan sistem ujuan berbasis android sehingga lebih praktis.

"Pada ujian sekolah berstandar nasional tahun ajaran 2018/2019, madrasah di Kalteng selain menggunakan sistem berbasis komputer juga akan menerapkan sistem berbasis android," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Kalteng Abdul Rahman di Palangka Raya, Rabu.

Menurut dia, ujian dengan sistem berbasis android merupakan upaya mengatasi kelemahan sejumlah sekolah yang terkendala terbatasnya peralatan komputer. Tahun ini sejumlah sekolah di Kapuas dan Palangka Raya sudah disiapkan untuk melaksanakannya.

Ujian berbasis android sukses dilaksanakan di MTsN 2 Palangka Raya saat ujian semester beberapa waktu lalu. Semua soal dikerjakan siswa menggunakan telepon seluler.

"Pelaksanaan ini berdasarkan kesepakataan di Kanwil Kemenag Kalteng dan juga di tingkat nasional, agar semua ujian dilaksanakan dengan sistem komputer serta android," katanya.

Kepala MTsN 2 Palangka Raya Murjani menjelaskan, pada awalnya siswa merasa kesulitan dengan ujian berbasis android. Namun setelah diuji coba beberapa kali dan mulai beradaptasi, akhirnya ujian semester berjalan sukses dan lancar.

"Penggunaan sistem android pada ujian dinilai positif karena memberi banyak manfaat dan kemudahan bagi sekolah jika dibanding ujian menggunakan metode lama yaitu kertas dan pensil," katanya.

Manfaat yang dirasakan pada ujian berbasis android yaitu ketersediaan perangkat yang memadai, minimnya penggunaan kertas serta nilai ujian siswa langsung keluar setelah selesai mengerjakan soal.

Sementara untuk soal guru, kata dia,  tinggal memasukkannya ke dalam server, selanjutnya sistem secara otomatis mengacaknya sehingga urutan soal yang dikerjakan siswa berbeda.

Murjani mengatakan, pihaknya tidak khawatir terhadap potensi kecurangan yang dilakukan siswa, sebab saat perangkat mereka terkoneksi dengan server melalui kode tertentu, secara otomatis program lainnya tidak bisa dibuka.

"Pemanfaatan android untuk kepentingan pendidikan, merupakan langkah positif untuk mengurangi pandangan negatif terhadap penggunaan android oleh anak-anak hanya untuk bermain," katanya.

Sementara itu untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer pada madrasah aliyah (MA) dan tsanawiyah (MTs) di Kalteng akan digelar 100 persen. Kekurangan peralatan yang masih dialami sejumlah sekolah, diatasi dengan berkolaborasi bersama sekolah yang lebih memadai.

Peserta ujian MA rencananya sebanyak 3.653 siswa dari 75 sekolah dan peserta ujian MTs yakni sebanyak 8.419 siswa dari 147 sekolah se-Kalteng.

Baca juga: Kemenag cari madrasah bisa gelar UN online

Baca juga: 93 persen madrasah aliyah negeri selenggarakan UNBK

Pewarta: Kasriadi dan Muhammad Arif Hidayat
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019