Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil Amerika Serikat melihat peluang besar di pasar China setelah masalah perdagangan antara China dan Amerika Serikat tampaknya mulai bergerak ke fase baru yang lebih tenang, kata eksekutif otomotif kepada Xinhua di ajang North American International Auto Show 2019 yang berlangsung di Detroit.

Kabar baiknya adalah bahwa kedua belah pihak telah sepakat "mundur, untuk tidak mengubah tarif, untuk bekerja sama," kata CEO Ford Jim Hackett, seperti dilansir Xinhua, Rabu (16/1).

CEO Fiat Chrysler Automobiles (FCA) Mike Manley senang mendengar perubahan nada dalam negosiasi antara China dan Amerika Serikat.

"Jelas saya senang mereka akan memasuki periode di mana diskusi akan dimulai lagi dan kita akan melihat apa yang terjadi di sana," katanya.

"China bagi kami adalah bagian yang relatif kecil dari bisnis kami sehingga ini benar-benar mewakili peluang yang signifikan. Apa yang kami kerjakan adalah bagaimana membuka peluang itu bagi kami," ucap Manley.

"Jadi kami melihat penurunan di pasar China untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, sesuatu seperti itu, tahun lalu. Tahun ini, saya pikir mereka akan menjadi flat dan mereka akan tetap menjadi nomor satu di dunia," tambahnya.

Herbert Diess, CEO untuk Volkswagen AG, menggemakan sentimen para eksekutif lainnya. Dia percaya bahwa peningkatan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga ekonomi global.

Baca juga: Aktivitas pabrik China menyusut, tahun 2019 diprediksi lebih sulit

Baca juga: Nissan akan pangkas produksi kendaraan di China
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2019