Jakarta (ANTARA News) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memiliki cara tersendiri untuk mempersiapkan diri menghadapi debat perdana capres.

Mereka menggelar doa bersama dengan anak yatim dan salat Maghrib berjamaah di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis, sebelum melaksanakan debat capres  

"Jadi bapak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno sebelum berangkat ke sana, yang menjadi tradisi kita ya salat Maghrib bersama, kemudian doa bersama," kata Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok dalam keterangn tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Selain Prabowo-Sandiaga doa bersama dan salat Magrib berjamaah itu juga diikuti oleh para pimpinan dan anggota BPN serta para tokoh dan pemuka agama seperti Kiai Rosyid dari Sukabumi dan Ustad Sambo.

"Tadi kita Sholat magrib berjamaah di pimpin oleh Kiai Rosyid dan kami semua membaca sholawat Asyghil dan membaca do'a Nabi Yunus bersama. Agar perjuangan Pak Prabowo dan Pak Sandi serta kita semua diberikan kemudahan oleh Allah SWT," ungkap Chusni. 

Selain itu, di beberapa titik secara spontanitas para relawan dan juga kader partai politik koalisi Indonesia Adil Makmur juga mengadakan doa bersama, doa bersama anak yatim sebelum nonton bareng. "Intinya memohon diberikan kelancaran. Ini tidak tentang menang kalah debat, tapi ini tentang menyajikan yang terbaik buat bangsa," katanya.

Dia menjelaskan,  doa bersama yang digelar oleh pasangan Prabowo-Sandiaga  beserta BPN bertujuan untuk memohon kelancaran menghadapi kegiatan besar yang akan dilaksanakan sehingga pesan yang akan disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara saat ini. 

"Jadi harapan kita dengan doa itu tersaji gagasan gagasan yang menjadi solusi permasalahan bangsa. Yang diharapkan pak Prabowo dan pak Sandi kita memberikan gagasan yang terbaik untuk bangsa Indonesia kedepan," kata Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Gerindra dari Dapil Malang Raya itu.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019