Jakarta (ANTARA News) - Nissan Motor Amerika Serikat pada hari Kamis (17/1) mengatakan bahwa pihaknya berencana memberhentikan hingga 700 pekerja kontrak di pabrik perakitan Mississippi, mengutip penjualan truk van dan truk pickup Titan yang melambat.

Dilansir Reuters, Jumat, perusahaan ini memiliki sekitar 6.500 karyawan langsung dan pekerja kontrak di Canton, Mississippi.

Berita itu datang ketika pembuat mobil Jepang bergulat dengan penangkapan mantan Ketua Carlos Ghosn pada bulan November tahun lalu.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut tidak terkait dengan pemecatan Ghosn sebagai ketua, kata juru bicara Brian Brockman.

Produsen mobil itu mengatakan akan memangkas shift produksi Nissan Vans yang sebelumnya dua menjadi satu, serta shift produksi truk pickup Frontier dan Titan yang sebelumnya tiga menjadi hanya dua shift.

Brockman mengatakan bahwa untuk sementara karyawan Nissan yang terkena dampak langsung pada pemangkasan shift tersebut akan dipindahkan ke area lain di pabrik, namun beberapa di antaranya tetap tidak ditugaskan.

"Nissan menyesuaikan kapasitas produksi di fasilitas manufaktur Kanton untuk menyesuaikan permintaan pasar dan mempertahankan tingkat persediaan yang sehat," tambah juru bicara itu.

Nissan pada bulan lalu juga telah mengumumkan rencana untuk mem-PHK sekitar 1.000 pekerja di dua pabrik di Meksiko.

Baca juga: Nissan PHK 1.000 pekerja Meksiko

Baca juga: Pekerja otomotif Jepang tuntut bonus dan kenaikan upah

 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2019