Investor optimistis perang dagang antara kedua negara itu akan mereda seperti pernyataan Presiden AS Donnald Trump sebelumnya yang optimistis perundingan akan tercapai
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, menguat sebesar lima poin ke posisi Rp14.175 dibandingkan sebelumnya Rp14.180 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, mengatakan mata uang dolar AS cenderung mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia didorong oleh optimisnya investor terhadap perundingan kerjasama perdagangan antara AS-China akan tercapai.

"Investor optimistis perang dagang antara kedua negara itu akan mereda seperti pernyataan Presiden AS Donnald Trump sebelumnya yang optimistis perundingan akan tercapai," katanya.

Ia menilai sikap optimistis investor itu menurunkan permintaan terhadap aset safe haven seperti dolar AS. Situasi itu, berdampak pada apresiasi mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.

Hal sedana dikatakan Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra. Menurut dia, kedua pihak akan melonggarkan kebijakan tarif impor karena telah memicu perlambatan ekonomi kedua negara.

"Trump memulai perang dagang dengan China pada kuartal kedua 2018 lalu. Sejak itu, kedua belah pihak telah memberlakukan tarif impor satu sama lain yang menyebabkan ketidakstabilan pasar dan meningkatkan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (18/1), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.182 dibanding sebelumnya (17/1) di posisi Rp14.158 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019