Makassar, Sulawesi Selatan (ANTARA News) - Pencermah Ustaz Muhammad Nur Maulana memohonkan maaf bagi istrinya Nur Aliyah Ibnu Hajar, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Bayangkara Makassar pada Minggu malam (20/1).

"Almarhumah orang sabar, dan jarang bersuara, mohon dimaafkan segala dosa dan kesalahannya. Kalau ada kesalahannya tolong dimaafkan. Saya ikhlas," tutur Ustaz Nur Maulana dengan suara serak di Masjid Yayasan Nurul Amal DDI Ranting II, Jalan Sabutung Nomor 27, Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujungtanah, Makassar, Senin.

"Saya memohon kepada saudara, adik, kakak almarhum, maupun keluarga besar saya, serta masyarakat, jika ada dosanya mohon dimaafkan," kata dai yang sering tampil di televisi itu kepada para pelayat.

Nur Aliyah meninggal dunia setelah menjalani perawatan karena sakit kanker usus di Rumah Sakit Bayangkara Makassar. Sebelumnya dia juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari di Jalan Satando.

Dia meninggal dunia pada usia 40 tahun di Rumah Sakit Bayangkara pada Minggu malam, meninggalkan satu anak.

Ratusan pelayat mengantarkan jenazahnya ke Pekuburan Arab, Bontoala, Bunga Ejaya, Senin. 

Keponakan Ustaz Nur Maulana, Syamsul, menyebut Nur Aliyah sebagai orang yang penyabar dan tidak banyak bicara, serta baik kepada semua orang.

Semasa hidup Nur Aliyah membangun masjid di Sekolah Madrasah DDI Ranting II di Kecamatan Ujungtanah, Makassar.

Pejabat di antara para pelayat

Di antara para pelayat yang datang ke rumah duka untuk bertakziah, ada Wakil Gubernur Sulawesi Selayan Andi Sudirman Sulaiman, Mantan Gubenur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, anggota DPR RI Mustika Aliyah Mustika Ilham, anggota DPRD Sulawesi Selayan Selle KS Dalle, dan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI.

Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Pol Umar Septono, dan mantan Pangdam VII Wirabuana, yang kini namanya XIV Hasanuddin, Arief Budi Sampurna, juga datang melayat ke rumah duka bersama ratuan warga.

"Saya kenal Ustaz Maulana sejak menjabat Kapolda Bengkulu. Setelah mendapat informasi istrinya dirawat di Bayangkara segera saya koordinasi Karumkit Bayangkara untuk memberikan pelayanan yang baik. Namun Tuhan sudah berkehendak lain," kata Irjen Pol Umar.

Karangan bunga dari berbagai kalangan juga memenuhi jalanan di sekitar rumah duka.
 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019