Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengklaim alokasi anggaran departemen yang dipimpinnya akan mampu menyerap 1,1 juta
tenaga kerja pada tahun 2009.

"Tenaga kerja itu terkait langsung dengan pekerjaan konstruksi tahun 2009, tidak termasuk tenaga kerja informal yang muncul setelah pembangunan selesai," kata Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis, usai paparan awal tahun.

Anggaran yang diterima Departemen PU tahun 2009 mencapai Rp34,9 triliun, belum termasuk APBN Perubahan yang akan didistribusikan berbagai proyek di seluruh Indonesia, termasuk kawasan Timur yang mendapat alokasi Rp12 triliun.

Kalimantan Rp3,4 triliun, Sulawesi Rp4 triliun, sedangkan Rp4,6 triliun untuk Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, jelas Menteri PU.

Ditjen Bina Marga yang mengurusi jalan dan jembatan mendapat alokasi Rp17 triliun yang dipergunakan pemeliharaan jalan nasional sepanjang 31 ribu kilometer dan jembatan sepanjang 56 ribu kilometer.

Menteri PU mengatakan tahun 2009 Jembatan Suramadu akan dapat diselesaikan, kemudian juga pembangunan Jalan Pantai Selatan Jawa sepanjang 60,7 kilometer akan dilaksanakan tahun yang sama.

Selain itu juga akan dikerjakan pembangunan jalan kawasan perbatasan 125 kilometer berikut jembatan 140 meter, termasuk jalan di pulau terpencil dan terluar 68 kilometer dan jembatan 170 meter, jelas Menteri PU.

Ditjen Sumber Daya Air mendapat alokasi Rp8,8 triliun diantaranya untuk pembangunan enam waduk serta normalisasi 17 embung (danau kecil) antara lain Cubang-Cubang di Bali, Waduk Titab di Kabupaten Buleleng, dan Waduk Jatigede di Sumedang Jawa Barat.

Ditjen Cipta Karya juga mengusulkan dana insentif air minum bagi penghapusan utang PDAM senilai Rp2,6 triliun. Data Departemen Keuangan mencatat 30 PDAM yang pembayaran utangnya lancar.

Departemen Pekerjaan Umum, kata Menteri, pada tahun anggaran 2008 berhasil menyerap 95 persen sedangkan fisik 96 persen, sedangkan APBN Perubahan dari alokasi Rp33,4 triliun yang tidak terserap hanya Rp1,9 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009