Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pemilih partai politik pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terbelah karena tidak seluruhnya memilih pasangan nomor urut 02 itu.
 
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia ,Rizka Halida saat memaparkan hasil surveinya di Kantor Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Rabu,  menyebutkan, sebanyak 44,8 persen pemilih Partai Berkarya memilih Prabowo-Sandi, namun 42,1 pemilih Partai Berkarya akan memilih pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
 
Selain itu, pemilih Partai Demokrat juga terbelah mendukung Prabowo-Sandi 54,1 persen, sementara 40,5 persen pemilih Partai Demokrat akan memilih pasangan calon nomor urut 01.
 
"Pada kelompok partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi, Demokrat dan Berkarya paling banyak terbelah mendukung petahana, sekitar 40-42 persen," ujar Rizka. 
 
Pemilih Partai Gerindra menjadi yang paling solid memilih Prabowo-Sandi dengan persentase sebesar 81,5 persen. Sebesar 14,1 persen pemilih Gerindra memilih Jokowi-Maruf, dan sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
 
Begitu pun PKS dan PAN basis massanya terbelah ke kubu Jokowi-Ma'ruf. Sekitar 21-26 persen memilih nomor urut 01. Fenomena itu disebut sebagai split-ticket voting, yaitu pilihan elite partai yang tidak sejalan dengan keinginan basis massa mereka.
 
Survei Indikator dilakukan pada 16-26 Desember 2018 dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling).
 
Metode survei yang digunakan, yaitu dengan wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error survei ini plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling). 
Baca juga: Survei: Jokowi-Ma'ruf tampilkan visi-misi terbaik
Baca juga: Survei Charta Politika: Suara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga Stagnan
Baca juga: Survei Median: Prabowo-Sandi merangkak naik dekati Jokowi-Ma'ruf Amin

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019