Jakarta (ANTARA News) - Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menyarankan agar Pemerintah  perlu memperluas segmen program kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP.

"Permasalahannya adalah segmen yang harus dibantu untuk masalah kepemilikan rumah ini bukan hanya segmen FLPP saja, segmen yang di atas FLPP ini juga belum ada produk yang menyasar segmen tersebut. Padahal mereka juga membutuhkan," kata Ignatius Untung di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan bahwa program FLPP saat ini hanya menyasar segmen  masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan harga sekitar Rp100 juta, sedangkan untuk segmen masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan harga sekitar Rp200 juta hingga Rp500juta masih ada yang belum mampu. "Ini yang harus ditolong juga," ujar Ignatius.

Selain itu dirinya juga mengusulkan agar pemerintah memberlakukan pajak progresif untuk properti dengan tujuan harga properti tidak mengalami kenaikan akibat permainan spekulan.

"Kalau (pajak properti) menjadi progresif maka dapat membantu menahan harga," kata Ignatius Untung di sela-sela diskusi Property Outlook 2019.

FLPP merupakan program KPR untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa memiliki hunian atau rumah sehingga daya beli di sektor perumahan semakin tinggi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), telah menyalurkan dan mengelola dana sebanyak Rp35,76 triliun untuk membiayai 566.774 unit rumah.

Tahun 2019, Kementerian PUPR mendapat alokasi dana sebanyak Rp7,1 triliun terdiri dari alokasi DIPA sebesar Rp5.2 triliun ditambah dengan proyeksi pengembalian pokok senilai Rp1,9 triliun dengan target rumah sebanyak 68.858 unit.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019