Panser Anoa 6 x 6 karya Pindad telah diproduksi dalam berbagai varian dan telah ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyerahkan secara resmi helikopter dan pesawat militer karya  PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia untuk TNI Angkatan Laut (TNI AL).

Menteri Rini menyempatkan diri untuk mengendarai langsung Panser Anoa 6x6 buatan PT Pindad (Persero) sambil mengelilingi fasilitas produksi BUMN tersebut.

"Saya mencoba mengemudikan sendiri kendaraan tempur (ranpur) Anoa karya anak bangsa. Enak dan mudah dikendalikan. Saya yakin kualitasnya bagus untuk kebutuhan pertahanan negara kita. Ke depannya saya mendorong PT Pindad untuk mengembangkan  kendaraan komersil," kata Rini di sela-sela kunjungannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Panser Anoa 6 x 6 karya Pindad telah diproduksi dalam berbagai varian dan telah ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Selain digunakan di dalam negeri, sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Brunei hingga negara Timur Tengah telah membeli produk karya anak bangsa ini.

Pada kesempatan itu, Rini juga mengikuti serah terima 5 unit Heli AKS dan satu unit Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Rotary Wing KP II milik PT DI.

Pesawat udara yang diserahkan yaitu 1 unit CN 23-220 MPA (Serial Number N067) sesuai Kontrak Jual Beli Nomor TRAK/19/PLN/I/2013/AL tanggal 07 Januari 2013, antara Kementerian Pertahanan RI dan PT DI. Pesawat udara ini yang secara kontraktual telah diserahkan kepada Kemhan/TNI AL pada September 2018.

Sedangkan helikopter yang diserahkan yaitu 5 unit Heli AKS (Serial Number  7021, 7042, 7043, 7046, 7047) yang merupakan bagian dari materiil kontrak 11 unit Heli AKS.

Menteri BUMN berharap bahwa kerja sama antar BUMN dan Tentara Nasional Indonesia tetap terus ditingkatkan, dan PTDI tidak hanya menjadi pemain di pasar lokal namun juga di pasar internasional.

“Semoga sinergi seperti ini terus dijalin, bagaimana saya mendorong BUMN-BUMN untuk saling membantu dan bersinergi satu sama lain. Saya bangga BUMN bisa menghasilkan produk-produk berkualitas dan komitmen seperti ini harus terus ditingkatkan,” kata Menteri BUMN.


Selain memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) berkualitas seperti Panser Anoa, PT Pindad juga saat ini membuat tabung gas 3 kg, 4,5 kg, 5,5 kg serta 12 kg.

Produksi tabung gas 3 kg, 5,5 kg dan 12 kg ini dibeli oleh PT Pertamina. Pada tahun 2015, Pertamina telah memesan sebanyak 1,2 juta tabung. Pindad berharap dapat pesanan minimal 1 juta tabung gas 3 kg di awal tahun 2019.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019