Jakarta (ANTARA News) - Jane Shalimar menyinggung kehidupan artis maupun model pendatang baru di Tanah Air yang serba “wah”, namun berujung menjadi Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita atau “BPJS”. 

“Kalau kita lihat model-model baru itu, tasnya bermerek, dari ujung rambut ke ujung kaki bermerek. Saya cuma bilang, ok ‘she’s a model’ (wajar),” kata Jane dalam diskusi Perang Terhadap Prostitusi Online dan Kejahatan pada Perempuan di Jakarta, Kamis. 

Tapi kalau dilihat dari kehidupan keluarganya, menurut perempuan berdarah Arab ini, sebenarnya banyak yang biasa-biasa saja. 

Jadi, menurut dia, jika pun ada artis atau selebritis yang terlibat praktik prostitusi daring, jelas ini semata-mata untuk “easy money” saja dan upaya menaikkan strata yang lebih tinggi dengan gaya hidup yang lebih “wah”.

Jane mengaku berteman dari berbagai kalangan dan memang tahu pekerjaan-pekerjaan yang dilakoni mereka seperti, termasuk sebagai mucikari. 

Bagi dirinya, tidak masalah untuk sekedar  berteman. Justru dari berteman dengan banyak kalangan menjadi tahu bahwa banyak artis-artis baru yang justru terlibat dalam praktik prostitusi daring. 

Sebelumnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang juga hadir dalam diskusi tersebut mengatakan prostitusi daring yang melibatkan artis jelas tidak bisa dikatakan karena dipicu persoalan ekonomi. 

Menurut dia, pada dasarnya artis tersebut sudah berkecukupan, hanya saja justru sering terjebak dalam gaya hidup mewah. Karena itu, dirinya mengimbau agar para artis ini mengganti cara pandang, dan bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.*


Baca juga: Manajer larang Jane Shalimar bicara masalah hukum Vanessa Angel

Baca juga: Nama perempuan Indonesia jatuh karena prostitusi daring

Baca juga: Akademisi kritisi media yang tidak munculkan pelanggan VA



 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019