Jakarta (ANTARA News) -  Marcello Lippi, membenarkan bahwa masa tugasnya selama dua tahun sebagai pelatih Timnas China berakhir pada hari Kamis (24/1) setelah timnya tersingkir di perempat final Piala Asia di tangan Iran.

Pelatih yang memenangi piala dunia bersam Italia itu mengatakan bahwa dia tidak akan menandatangani kontrak baru di China, meskipun sebelumnya ia berharap akan mempertimbangkan kembali keputusannya itu jika timnya berhasil mendapatkan gelar kontinental perdana di Uni Emirat Arab.

"Pertandingan ini mengakhiri kontrak saya dengan tim nasional China. Ini akhir perjalanan saya dengan China," kata pelatih berusia 70 tahun itu dalam konferensi pers sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Lippi enggan perpanjang kontrak timnas China

Harapan Lippi untuk lebih lama bersama China itu tidak terjadi setelah anak asuhnya dipecundangi tim Iran yang tampil energik dan tangguh di Stadion Mohammed Bin Zayed. Pasukan Lippi benar-benar tak berdaya. Selain diberondong tiga gol tanpa balas, statistik menunjukkan China juga hanya menghasilkan lima tembakan tepat sasaran.
Baca juga: Bekuk Tiongkok, Iran dipastikan hadapi Jepang di semi final

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada anda semua. Merupakan suatu kehormatan mengelola tim nasional negara yang sedemikian penting dan saya mencoba yang terbaik untuk meningkatkan tim ini."

"Saya benar-benar berharap untuk mengakhiri pengalaman ini dengan cara yang lebih baik, tetapi Anda tidak bisa membuat kesalahan semacam ini."

Lippi juga tidak bisa menahan diri untuk mengemukakan kekecewaannya atas penampilan buruk para pemain China.

"Saya berterima kasih kepada para pemain saya atas upaya mereka, tetapi tidak atas apa yang mereka lakukan malam ini," katanya.

"Kami memiliki tim Piala Asia yang bagus dan memainkan beberapa pertandingan bagus tetapi saya merasa tidak dapat diterima untuk melakukan kesalahan seperti ini," katanya.

"Saya sedikit marah, ini hanya kurang konsentrasi. Saya tahu mereka lebih kuat dari kami, saya tahu akan meghadapi pertandingan yang sulit tetapi anda tidak bisa memberikan hadiah seperti itu kepada tim seperti Iran."

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019