Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Night, yang diselenggarakan di sela-sela pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dinilai dapat menjadi ajang berjejaring dan promosi berbagai sektor unggulan Indonesia.

Acara yang berlangsung pada 23 Januari lalu, diharapkan menarik minat pihak pebisnis global yang hadir pada WEF untuk bekerja sama atau berinvestasi di bidang-bidang yang diminati di Tanah Air.

"Indonesia Night lebih dari sekadar promosi postur dan profil Indonesia di Davos, namun juga merupakan momentum untuk terus mengetengahkan masa depan cerah Indonesia di tataran global," kata Duta Besar RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya,  Hasan Kleib melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Indonesia Night juga memberikan kesempatan berjejaring dan peningkatan koneksi antar pemangku kepentingan bisnis dengan mengeksplorasi setiap potensi dan kesempatan bisnis dengan Indonesia, kata Kleib melanjutkan.

Hadir sebagai tamu kehormatan pada acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, serta pendiri dan Executive Chairman WEF Profesor Klaus Schwab.

Baca juga: Luhut sebut Indonesia populer di kalangan ekonomi dunia

Sekitar 900 tamu lainnya hadir pada Indonesia Night, yang terdiri dari tokoh ekonomi dunia, pelaku bisnis, dan peserta WEF berbagai negara.

Dalam pidato pembukaannya, Dubes Kleib menjelaskan bahwa kehadiran para menteri Indonesia termasuk kepala BKPM menegaskan kepada para tamu  undangan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dimana terdapat berbagai potensi dan peluang serta kesempatan bisnis yang dapat menjadi pilihan dengan dukungan tenaga kerja yang terampil. 

Proses perizinan bisnis di Indonesia yang semakin mudah menjadi daya tarik tersendiri.

Ditekankan pula bahwa acara Indonesia Night ini menjadi momentum untuk meningkatkan interaksi dan reputasi Indonesia di pentas dunia agar terus dikenal.

Hal ini sejalan dengan pandangan Profesor Klaus Schwab yang pada sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia yang merupakan negara besar perlu terus mengembangkan potensi dan berbagai kelebihannya melalui kerja sama dengan berbagai aktor global seperti yang terjadi di Davos ini. 

Sejalan dengan tema WEF 2019 “Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution”, Indonesia Night dijadikan ajang untuk memperluas dan mendorong investasi industri 4.0 serta menciptakan branding Indonesia sejalan dengan perkembangan teknologi dan inovasi global di berbagai bidang.

Pada acara tersebut, juga disajikan beraneka makanan khas Indonesia, pertunjukan gamelan, dan tarian Jaran Goyang.

Baca juga: Dalam forum WEF, Menperin tegaskan Indonesia siap songsong industri 4.0

Baca juga: Luhut dorong kerja sama pertanian alami dengan India

Baca juga: BKPM: Indonesia akan yakinkan investor di WEF 2019

Baca juga: Menperin dijadwalkan bertemu sejumlah perusahaan raksasa di WEF 2019

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019