Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan  "peer to peer" lending fintech Tokomdal telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp130 Miliar kepada para pemilik warung kecil selama kuartal IV 2018.

"Kami ingin membantu para pemilik warung untuk naik kelas,” kata Co-Founder Fintech Tokomodal Chris Antonius di Jakarta dalam keterangan resminya, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa fintech Tokomodal merupakan perusahaan fintech yang benar-benar membantu permodalan warung kecil di masyarakat, karena selama ini yang membuat warung kecil sulit berkembang adalah masalah permodalan. Mereka sulit menambah stok jualannya karena minimnya modal.

"Fintech Tokomodal hadir untuk membantu masalah mereka. Pemilik warung bisa memesan barang jualannya dulu ke Alfamikro, bayarnya belakangan,” kata Chris.

Menurutnya, pemilik warung tinggal mendaftar member Alfamikro. Warung yang bisa menggunakan pembiayaan  Tokomodal adalah yang sudah terdaftar menjadi Outlet Binaan Alfamart (OBA). Selain itu, mereka punya bangunan fisik warung dan bisa menggunakan smartphone Android.

Keberadaan Tokomodal disambut baik oleh OBA. Terbukti saat ini sudah ada lebih dari 8.000 OBA yang memanfaatkan aplikasi Fintech Tokomodal.

Alimah (27) salah satu OBA mengungkapkan omzet yang didapat dari usaha kelontong perhari sekitar Rp 2 juta. “Untuk keuntungan saya nggak begitu ngitung ya, tapi rata-rata omzetnya kita sekitar Rp 2 juta,” tuturnya.

Tidak hanya nasabah peminjam, para pemodal Tokomodal juga diuntungkan. Keuntungan yang didapat oleh pemodal adalah bisa mendapatkan bunga yang lebih besar dari deposito di perbankan. Jumlah pemodal Tokomodal telah mencapai lebih dari 600 orang.

"Buat pemodal tidak ada batasan minimal budget yang penting kalau mereka mau daftar ya silahkan,” kata Direktur Utama Fintech Tokomodal Muhammad Aidil Fathany.
Baca juga: Tokomodal mudahkan pemilik warung utang belanjaan tanpa bunga
Baca juga: BUMN Tekfin Kode QR meluncur akhir Februari 2019

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019