Ada energi baru untuk pertanian kita, santri milenial yang jumlahnya empat juta seluruh Indonesia
Tasikmalaya (ANTARA News) - Kementerian Pertanian berupaya menarik minat generasi muda untuk meningkatkan produksi pertanian lewat peluncuran program Santri Tani Milenial.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan dialog dengan 15.000 santri dari seluruh Indonesia agar merekamendapatkan pelatihan agribisnis agar bisa menerapkan praktik usaha modern pertanian dari hulu ke hilir. 

"Ada energi baru untuk pertanian kita, santri milenial yang jumlahnya empat juta seluruh Indonesia. Kami sudah buat peraturan agar mereka bisa akses langsung ke Kementerian tanpa prosedur yang berbelit. Salah satu bantuan adalah kita alokasikan 1 juta ayam untuk seluruh pesantren," kata Amran saat Peluncuran Santri Tani Milenial di Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat.

Menteri Amran menyatakan bahwa memperkenalkan dan menggerakan santri milenial adalah pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian. 

Menurut dia, dengan melibatkan para santri merupakan bagian dari program yang lebih besar yakni gerakan satu juta petani milenial yang sudah ditetapkan sebagai program prioritas membangun manusia Indonesia di 2019.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Pondok Pesantren seluruh Indonesia tersebut, Kementan memberikan bantuan secara langsung benih unggul untuk padi, jagung, dan tanaman hortikultura. 

Begitu juga dengan ternak, ada 102 ekor sapi, 500 ekor kambing/domba, dan 10.000 ekor ayam, serta bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 10 hand tractor. Jumlah ini masih terus berkembang sambil melakukan pendataan potensi pesantren-pesantren yang ada.

"Harapannya, pesantren bisa mendorong produktivitas pertanian dan menghasilkan banyak entrepreneur muda bidang pertanian ketika kembali ke masyarakat," kata Amran.

Data Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengungkapkan Gerakan Petani Milenial ini sendiri melibatkan satu juta petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok petani. 

Petani tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dimulai dari Aceh sampai ke Papua, dan dibagi dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. 

"Jumlah petani milenial setiap provinsi berbeda-beda, berdasarkan jumlah petani yang tergolong ke dalam usia milenial yaitu, 19 sampai 39 tahun. Atau, petani yang tidak berada dalam kurun umur tersebut tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital, tanggap alsintan dan mempunyai lahan," kata Kepala BPPSDMP Momon Rusmono.

Ada pun Kabupaten Tasikmalaya dipilih sebagai lokasi peluncuran gerakan santri tani milenial karena selain memiliki banyak pesantren, juga merupakan sentra pertanian produktif. 

Tahun 2017, Tasikmalaya memiliki luasan lahan untuk pertanaman padi sebesar 128.589 hektare dan lahan kering untuk pertanaman sayuran sebesar 26.570 hektare. Produksi padi di Kabupaten Tasikmalaya pada periode tersebut sebesar 823.818 ton sementara sayuran bervariasi sesuai dengan komoditasnya. 

Baca juga: Mentan luncurkan program Santri Tani Kamis besok

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019