Kabid Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih yang dihubungi Antara di Kupang, Minggu mengatakan sampai dengan Sabtu (26/1), jumlah korban telah mencapai 157 orang, tersebar di 40 dari 51 kelurahan.
"Data korban DBD sampai dengan laporan yang kami terima Sabtu jumlahnya mencapai 157 kasus yang tersebar di 40 kelurahan di Kota Kupang," katanya.
Jumlah tersebut, dikemukakannya, meningkat drastis jika dibandingkan pada hari Jumat (25/1), yang jumlah korban penderita DBD hanya mencapai 134 kasus.
Sampai saat ini, kata dia, tak ada korban jiwa akibat kasus tersebut karena setiap pasien DBD langsung ditanggani dengan baik oleh setiap rumah sakit di Kota Kupang.
Apalagi, menurut dia, instruksi langsung dari Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore juga sangat keras sehingga setiap RS juga bekerja keras agar tak timbul korban jiwa akibat DBD tersebut.
Saat ini juga, kata Sri, seluruh petugas kesehatan terus melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk memeriksa jika ada warga yang terserang DBD langsung dibawa ke RS.
Untuk pencegahan, kata dia, tim kesehatan dari dinas kesehatan Kota Kupang bersama Puskemas juga turun ke masyarakat untuk menabur bubuk abate di tempat penampungan air milik warga.
Sebelumnya Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) akan mendapat prioritas pelayanan di rumah sakit maupun puskesmas guna mengantisipasi adanya korban meninggal akibat menderita demam berdarah.
"Apabila ada pasien DBD yang membutuhkan perawatan medis maka harus segera ditangani segera guna mengantisipasi kondisi terburuk terhadap penderita. Apabila perlu ditangani di ruangan Intensive Care Unit (ICU), dilakukan demi menyelamatkan nyawa penderita," ujarnya.
Ia mengatakan, penanganan kejadian luar biasa (KLB) di Kota Kupang perlu dilakukan secara serius guna mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus DBD di ibu kota provinsi NTT yang terus meningkat selama tiga pekan terakhir.
Baca juga: Warga Kabupaten Kupang mulai diserang DBD
Baca juga: DBD marak, curigai demam tinggi mendadak
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
