Jakarta (ANTARA News) -  Carlos Queiroz, mengatakan tim Iran yang dilatihnya harus percaya pada diri mereka sendiri dan tampil dengan gaya sepak bola mereka ketika menghadapi juara empat kali Jepang di Al Ain, Senin malam WIB, demi merebut tempat di final Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 1976.

Iran telah menjadi tim yang memiliki bentuk permainan mapan dalam perjalanan mereka ke semi final dan Queiroz mengatakan akan menjadi bencana jika Ia mengubah pendekatan terhadap tim yang dilatihnya itu, meskipun  mereka akan menghadapi Jepang yang disebutnya sebagai "tim nasional paling bergengsi dan tersukses di Asia".

"Yang paling penting adalah menjadi diri kita sendiri," kata pelatih asal Portugal itu kepada wartawan di Al Ain, seperti dilansir Reuters, Senin.

"Tidak masuk akal untuk bermain satu pertandingan tanpa menjadi diri kita sendiri. Setelah delapan tahun dan setelah begitu banyak pengorbanan dan begitu banyak pertandingan, sekarang kami memiliki satu pertandingan untuk dimainkan melawan tim yang hebat."

"Kita harus menjadi diri kita sendiri, kita harus keluar di lapangan dan, apa pun yang terjadi, ungkapkan sepakbola kita dan katakan: 'Kami adalah Iran' dan memainkan sepakbola kami sendiri melawan Jepang."

Mengakhiri penantian selama 43 tahun Iran untuk gelar juara Piala Asia keempat adalah menjadi semacam pencarian bagi mantan asisten pelatih Manchester United ini selama hampir delapan tahun kiprahnya sebagai pelatih Tim Melli.

Permainan Iran di Piala Asia juga mengundang decak kagum banyak pihak. Iran mencapai empat besar tanpa kebobolan dan dengan jelas memperlihatkan sebagai tim yang unggul saat pertandingan sistem gugur mereka melawan Oman dan Cina. Barisan penyerang Iran juga cukup produktif. Mereka mencetak 12 gol dalam lima pertandingan.

Namun, Queiroz harus mengubah lini depan karena Mehdi Taremi, yang mencetak tiga gol, tidak bisa bermain setelah menerima kartu kuning kedua di perempat final.

Sementara itu "The Samurai Blue" tampil kurang mengesankan di bawah pelatih Hajime Moriyasu. Mereka dikecam karena bermain terlalu defensif. Meskipun demikian, Queiroz mengatakan dia selalu sangat menghormati sepakbola Jepang setelah tiga tahun menjadi pelatih di Nagoya Grampus.

"Mereka memiliki pemain yang brilian, bermain sepakbola yang brilian," tambahnya.

"Saya tidak melihat sesuatu yang defensif di tim Jepang ini ... mereka memiliki pergerakan hebat di lapangan dan dengan tindakan dan keputusan mereka, mereka sangat akurat."

Queiroz mengatakan, bahwa sat ini Ia berusaha untuk mengingatkan anak asuhnya agar tidak terlalu percaya diri setelah berbagai pujian yang dialamatkan kepada tim Iran.

"Ini satu hari lagi, satu pertandingan lagi.  Seperti biasa kami ingin siap dan mencoba memainkan pertandingan sepak bola yang bagus melawan tim hebat dari Jepang," katanya.

Baca juga: Fakta-fakta jelang babak semifinal antara Iran melawan Jepang

Baca juga: Singkirkan Vietnam, Jepang melaju ke semi final

Baca juga: Bekuk China, Iran dipastikan hadapi Jepang di semi final

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019