Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan hasil penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005, yang telah menjangkau sebanyak 16.966 investor di seluruh Indonesia, sebesar Rp4 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan sebanyak 12.961 investor dari keseluruhan 16.966 investor tersebut merupakan investor baru SBR.

Generasi milenial lahir pada 1980-2000 atau berusia 19-39 tahun mendominasi jumlah investor dari SBR005 yaitu mencapai 50,61 persen, diikuti generasi X lahir pada 1965-1979 atau berusia 40-54 tahun sebesar 27,56 persen.

Namun, volume pemesanan terbesar sebanyak 42,57 persen atau Rp1,71 triliun berasal dari kelompok baby boomers lahir pada 1946-1964 atau berusia 55-73 tahun.

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar berasal dari pegawai negeri sebesar 37,59 persen, diikuti kelompok wiraswata 18,85 persen dan PNS/TNI/Polri 10,4 persen.

Meski demikian, volume pemesanan terbesar sebanyak 37,75 persen berasal dari kelompok wiraswasta, disusul 25,89 persen dari pegawai swasta dan 13,32 persen dari ibu rumah tangga.

Nominal terbesar pemesanan obligasi ritel ini berasal dari Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta sebesar 45,34 persen, diikuti DKI Jakarta 44,15 persen serta Indonesia Bagian Tengah dan Timur 10,51 persen.

Penerbitan SBR005 juga telah menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia, lebih baik dari SBR004 yang menjangkau 33 provinsi, karena minus provinsi Sulawesi Barat.

Minat investasi investor ritel atas SBR005 sangat besar karena hasil penawaran pembelian mencapai Rp4,006 triliun atau dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp2 triliun.

Jumlah pemesanan terbesar berada pada kisaran Rp1 juta sampai Rp100 juta yaitu mencapai 67,15 persen dengan rata-rata pemesanan per investor mencapai Rp236,12 juta.

Tingkat keritelan obligasi SBR005 berdasarkan rata-rata volume pemesanan sebesar Rp236,12 juta, lebih baik dari penerbitan SBR003 sebesar Rp252,3 juta dan SBR004 sebesar Rp337,9 juta.

Mitra distribusi dari kelompok Fintech telah menjangkau sebanyak 21,63 persen investor dengan volume mencapai 2,42 persen, lebih baik dari penerbitan SBR004 masing-masing sebesar 13,3 persen dan 1,8 persen.

Penerbitan SBR005 merupakan instrumen keempat yang ditawarkan kepada masyarakat melalui sistem e-SBN (online) setelah penjualan SBR003, SBR004 dan ST002.

Menurut rencana, setelah penerbitan SBR005, pemerintah akan menawarkan sembilan seri SBN ritel lainnya pada 2019 yaitu ST003, SR0011, SBR006, ST004, SBR007, ST005, SBR008, ORI016 dan ST006.

Rencana penerbitan SBN retail secara daring setiap bulan ini merupakan upaya pendalaman pasar dalam negeri agar masyarakat memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia.

Baca juga: Analis: Rupiah diprediksi terus menguat, Fed cenderung "dovish"

Baca juga: Rupiah terus menguat, BI sebut ada empat pemicu

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019