Harga logam-logam industri dan energi merosot
Sydney (ANTARA News) - Saham-saham pada Bursa Australia dibuka melemah dengan kerugian meluas pada perdagangan Selasa pagi, karena perhatian beralih ke sengketa perdagangan internasional dan potensi mereka akan mengganggu pasar global.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, Indeks Acuan S&P/ASX 200 turun 20,20 poin atau 0,34 persen menjadi diperdagangkan di 5.885,40 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 17,70 poin atau 0,30 persen pada 5.953,40 poin.

"Harga logam-logam industri dan energi merosot semalam (Senin) setelah China melaporkan kontraksi bulan kedua dalam laba perusahaan," kata Kepala Analis Pasar CMC Markets, Michael McCarthy, seperti dikutip dari Xinhua.

"Pada gilirannya, ini mendorong investor saham menuju keluar di seluruh Eropa dan Amerika Serikat."

Saham-saham anjlok di pasar lokal dengan pengecualian sektor pertambangan dan layanan komunikasi yang melonjak, mengimbangi penurunan tajam dalam indeks pasar yang lebih luas.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,01 persen, ANZ turun 1,49 persen, National Australia Bank turun 1,05 persen, dan Westpac Bank turun 1,39 persen.

Saham-saham pertambangan menguat, dengan BHP naik 2,03 persen, Fortescue Metals naik 4,48 persen, Rio Tinto naik 2,52 persen dan penambang emas Newcrest naik 1,70 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melemah, dengan Oil Search turun 1,35 persen, Santos turun 0,32 persen, dan Woodside Petroleum turun 0,58 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia jatuh, dengan Coles turun 1,57 persen, dan Woolworths turun 1,05 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra melonjak 3,21 persen, perusahaan penerbangan nasional Qantas kehilangan satu persen dan perusahaan biomedis CSL tergelincir 0,71 persen.

Baca juga: Analis: Rupiah diprediksi terus menguat, Fed cenderung "dovish"

Baca juga: Pelemahan dolar berlanjut, investor tunggu kebijakan moneter AS

Baca juga: Harga emas tembus 1.300 dolar AS, tertinggi dalam 7 bulan

Baca juga: Harga minyak merosot, produksi AS meningkat


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019