Jakarta (ANTARA News) - Klub Bhayangkara FC masih menunggu pelunasan subsidi Liga 1 Indonesia musim 2018 dari operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp2,03 miliar.

"Kami masih menunggu pembayaran itu. Subsidi itu, kan, sudah komitmen dari awal. Masa tidak diberikan?" ujar Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji di Jakarta, Selasa.

Sumardji pun meminta seluruh tim Liga 1 Indonesia musim 2018 untuk menagih dana segar yang menjadi hak mereka tersebut.

Sebagai informasi, sesuai kesepakatan LIB dan semua klub peserta Liga 1 tahun 2018, setiap tim akan mendapatkan total Rp7,5 miliar selama satu musim. Liga 1 Indonesia tahun 2018 sendiri sudah berakhir sejak 9 Desember 2018.

"Ayo, sama-sama kita tagih," tutur dia.

Menurut Sumardji, LIB sebagai operator seharusnya terbuka kepada klub-klub terkait kendala-kendala mereka, khususnya yang menyangkut subsidi.

Operator, dia melanjutkan, idealnya tidak berjalan sendiri dan seolah-olah membiarkan tim-tim dalam ketidakpastian.

"Kalau ada apa-apa, ya, klub diajak rembugan," tutur Sumardji.

Sementara terkait adanya wacana pergantian operator liga untuk Liga 1 Indonesia tahun 2019, Sumardji menegaskan timnya akan mengikuti semua keputusan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Yang penting, kata dia, operator tersebut harus menghormati komitmen yang sudah disepakati bersama.

"Mohon menepati janji-janji," ujar Sumardji. 

Baca juga: Bhayangkara FC turunkan pemain inti kontra timnas U-22

Baca juga: Bhayangkara FC berharap tuah sponsor baru

Baca juga: Bhayangkara intensifkan pencarian dua pemain asing baru


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019