Jika merujuk pada Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ini ditempuh dengan memberikan prioritas kepada Ketersediaan Pasokan dan kelancaran distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data y
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pada Selasa malam, menyepakati tiga langkah strategis untuk menjaga pergerakkan inflasi pada 2019 agar sesuai target di rentang 2,5-4,5 persen (tahun ke tahun/yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada rapat Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Jakarta, mengatakan langkah startegis pertama, pemerintah dan Bank Sentral akan menjaga inflasi kelompok pangan dengan harga bergejolak (volatile foods) di rentang 4-5 persen.

Untuk mengendalikan inflasi volatile foods di kisaran 4-5 persen itu, pemerintah dan BI merumuskan empat kebijakan utama (4K) yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. 

"Jika merujuk pada Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ini ditempuh dengan memberikan prioritas kepada Ketersediaan Pasokan dan kelancaran distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data yang akurat," kata Darmin.
  
Langkah strategis yang kedua, ujar Darmin, adalah memperkuat pelaksanaan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021 dengan memastikan  pelaksanaan Peta Jalan Pengendalian Inflasi di tingkat Provinsi.

Pemerintah dan Bank Sentral, sebagai langkah strategis ketiga juga akan memperkuat koordinasi pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rakornas Pengendalian Inflasi pada Juli 2019. Hasil Rakornas Rakornas selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Rakorpusda Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Darmin meyakini ketiga langkah tersebut akan memperkuat pengendalian inflasi. Pada 2018 inflasi sebesar 3,13 persen (yoy) dan berada dalam target yang disasar BI dan pemerintah.

"Pencapaian di 2018 tidak terlepas dari sinergi kebijakan moneter dan fiskal dalam mengelola kondisi makroekonomi yang sehat serta kebijakan struktural, termasuk pembangunan infrastruktur di berbagai daerah yang memperbaiki konektivitas dan kelancaran distribusi," kata Darmin.
 
Ke depan, pemerintah dan BI menargetkan untuk mampu menurunkan laju inflasi di rentang 2-4 persen pada 2020 dan 2021 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Turut hadir dalam rapat itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo selaku tuan rumah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno serta beberapa pejabat tinggi lainnya.

Baca juga: Kementan ungkap tiga faktor kendalikan inflasi pangan
Baca juga: Upaya BI kendalikan inflasi melalui klaster produksi

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019