Moskow (ANTARA News) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Rabu mengatakan siap duduk bersama dan menggelar pembicaraan dengan oposisi negara tersebut.

Presiden juga tidak menutup kemungkinan adanya mediasi oleh negara ketiga, demikian dilaporkan Kantor Berita Rusia RIA.

Kantor berita RIA merilis sejumlah komentarnya saat perjuangan untuk mengendalikan Venezuela semakin intensif, dengan persiapan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Penyelidikan tersebut dapat berujung pada penangkapan pemimpin oposisi Juan Guaido, yang mengangkat dirinya sebagai presiden sementara dan menyerukan aksi turun ke jalan.

Venezuela pekan lalu terjerumus ke dalam kekekacauan politik setelah Amerika Serikat mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido yang berusia 35 tahun sebagai presiden sementara,  sementara Rusia terus memberikan dukungannya kepada Maduro.

"Saya siap untuk duduk di meja perundingan dengan oposisi agar kita membicarakan kepentingan Venezuela, demi perdamaian dan masa depan negara," kata Maduro yang dikutip kantor RIA.

Maduro memberikan sejumlah komentar dalam wawancara dengan Kantor Berita Rusia RIA di Karakas pada Rabu.

Ditanya mengenai kemungkinan mediasi dengan negara ketiga dalam perselisihan tersebut, Maduro seperti yang dikutip mengatakan: "Ada beberapa pemerintah, secara umum organisasi-organisasi, yang menunjukkan perhatian tulus mereka tentang apa yang sedang terjadi di Venezuela dan mereka menyerukan agar dialog dilakukan."

Baca juga: Venezuela selidiki Guaido, larang bepergian, bekukan aset
Baca juga: Kedatangan pesawat Rusia di Venezuela jadi perbincangan


 
Sumber: Reuters
Penyunting: Asri Mayang Sari/Marian Dian A

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019