Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh banyak orang atau beberapa orang, bahkan beberapa warga ada yang berhamburan keluar seperti sekolah dan kantor untuk menyelamatkan diri
Muara Teweh, Kalteng (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, diguncang gempa berkekuatan 3,5 Skala Richter (SR) pada Kamis, sekitar pukul 9.38 WIB.

"Sesuai informasi dari BMKG-BKB Stasiun Geofisika Balikpapan, Kalimantan Timur yang kami terima menyebutkan gempa bumi ini diduga akibat sesar (patahan)," kata Kepala BMKG Barito Utara Sudarmono melalui Kepala Kelompok Teknisi Sunardi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Sunardi, hasil analisis BMKG menunjukan lokasi gempa berada di 0.83 lintang selatan dan 114.88 bujur timur atau tepatnya berada pada jarak 12 kilometer sebelah utara kota Muara Teweh dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa ini selain dirasakan warga  di Muara Teweh juga di sejumlah tempat lainnya di antaranya Kelurahan Jambu dan Jingah Kecamatan Teweh Baru, sampai Dusun Transbandep Kecamatan Teweh Selatan.

"Di daerah ini, guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh banyak orang atau beberapa orang, bahkan beberapa warga ada yang berhamburan keluar seperti sekolah dan kantor untuk menyelamatkan diri," ujar Sunardi.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, guncangan ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Terkait dengan peristiwa gempa bumi itu, hingga laporan ini, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG," katanya.

Sunardi menjelaskan, BMKG Barito Utara memiliki alat deteksi gempa bumi dan tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS). Alat ini, kata dia, berfungsi membantu BMKG memantau gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Pulau Kalimantan atau khususnya di sekitar laut Sulawesi.

"Alat ini hanya bersifat sensor, yang secara otomatis memberikan informasi kalau terjadi gempa kepada BMKG pusat," katanya.

Meski diketahui secara umum bahwa Pulau Kalimantan selama ini dikenal aman dari gempa dan tsunami, fakta mencatat sejarah yang merupakan peristiwa langka telah terjadi di Kalimantan Tengah, khususnya Muara Teweh.

Kejadian gempa bumi di Kalimantan Tengah terjadi di Muara Teweh, bertepatan dengan Idul Fitri/Lebaran 2016.

BMKG mencatat wilayah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dan Buntok Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mengalami gempa bumi pada Rabu sekitar pukul 14.03 dengan kekuatan 4,5 SR.

Dari sejarah gempa bumi di Indonesia yang terjadi di Kalimantan selain di Muara Teweh dan wilayah Balikpapan (Laut Sulawesi), tercatat tiga kali berturut-turut peristiwa bencana gempa bumi di Tarakan, Kalimantan Utara, dan sekitarnya, yakni pada 19 April 1923, 13 April 1924, dan 14 Februari 1925, dengan kekuatan mencapai VIII skala MMI.

Baca juga: BMKG selidiki gempa bumi pertama di Kalteng

Pewarta: Kasriadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019