Lapangan di sini jauh lebih keras daripada yang sering kami gunakan
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih klub Persija Jakarta Ivan Kolev menyinggung kondisi lapangan Stadion Citra Mas, Batam, seusai diimbangi tim 757 Kepri Jaya dengan skor 1-1 dalam pertandingan leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia 2018-2019, Kamis.

"Lapangan di sini jauh lebih keras daripada yang sering kami gunakan. Itu membuat kami susah mengembangkan permainan. Sulit bermain di lapangan seperti ini," ujar Kolev, dikutip dari keterangan resmi tim media Persija di Jakarta, Kamis.

Kondisi tersebut membuat pelatih asal Bulgaria itu memaklumi penampilan anak-anak asuhnya yang tetap menguasai pertandingan.

Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat skor tetap 1-1 hingga pertandingan usai.

"Saya pikir kami harus memikirkan serius persoalan penyelesaian akhir ini," tutur Kolev.

Ivan Kolev melanjutkan, bukan soal lapangan saja yang berpengaruh terhadap hasil seri.

Kepri Jaya, kata dia, juga tampil baik setelah dikalahkan Persija 8-2 di leg pertama yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.

Faktor lain, Persija menurunkan susunan pemain yang berbeda dari leg pertama walau tetap menyertakan penyerang andalan mereka Marko Simic sejak menit pertama.

"Saya memberikan kesempatan kepada pemain lain karena saya ingin melihat kualitas mereka," tutur Kolev.

Persija ditahan imbang 1-1 oleh tim Liga 3 Indonesia 757 Kepri Jaya dalam laga leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia 2018-2019, Kamis (31/1). 

Dalam pertandingan tersebut, Kepri Jaya unggul terlebih dahulu melalui gol Moh. Lutfi Hermawan (42') sebelum dibalas oleh gol kapten Persija Ismed Sofyan di menit ke-45. Skor 1-1 bertahan sampai partai tersebut selesai.

Hasil itu membuat Persija berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Indonesia 2018-2019 karena di leg pertama menang dengan skor 8-2.

Baca juga: Tony Sucipto siap menjadi bek tengah Persija

Baca juga: Rishadi Fauzi siap bekerja keras untuk Persija

Baca juga: Persija: berat jalani kualifikasi LCA tanpa tiga pemain asing


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019