Peserta adalah mahasiswa mancanegara yang berasal dari China, Mesir, India, Rusia dan Korea Selatan
Bogor (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya kelas musim panas (summer course) digelar Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB berkolaborasi dengan Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales (AISEC).

"Kegiatan ini merupakan yang pertama, di mana sebelumnya Departemen ESL hanya sebagai host' untuk kegiatan inboundm AIESEC," kata Sekretaris Departemen ESL IPB, Dr Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc, yang juga sebagai penggagas kegiatan itu, melalui Humas IPB di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Ia menjelaskan pembukaan kegiatan itu secara resmi dilaksanakan pada Kamis (17/1), dan akan berlangsung selama enam pekan.

"Peserta adalah mahasiswa mancanegara yang berasal dari China, Mesir, India, Rusia dan Korea Selatan," katanya.

AIESEC yang diambil dari bahasa Prancis, yang dalam bahasa Inggris adalah International Association of Students in Economic and Commercial Sciences,  Asosiasi Mahasiswa Internasional di bidang Ilmu Ekonomi dan Komersial, dikenal sebagai organisasi internasional untuk para pemuda di dunia yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka. 

Asosiasi itu bersifat non-pemerintahan dan nirlaba. Saat ini terdapat ratusan negara anggota AIESEC yang terdiri atas negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

IESEC  memiliki dua program utama yaitu inbound dan outbound yang disebut Global Volunteer. Kegiatan diperuntukkan bagi pemuda dan sifatnya sukarela. 

Meti menjelaskan bahwa AIESEC IPB pada awalnya bukan merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), namun karena memiliki banyak kegiatan yang dapat mendukung internasionalisasi IPB maka dibentuklah menjadi sebuah UKM.

Kegiatan inbound di mana ESL-AIESEC sebagai  host, antara lain summer global volunteer pada Juli 2017 dengan 9 peserta dari empat negara, dan pada Juli 2018 dengan 20 peserta dari 10 negara.

Dalam kegiatan itu diusung tema lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, di mana ESL-IPB memiliki desa mitra yang menjadi salah satu proyek sosial global volunteer  AIESEC. 

Mulai tahun 2019, kata dia, digagas sebagai summer course dengan kombinasi antara teori di kelas dan praktik di lapang. 

Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat terselenggara dua kali setahun, yakni pada Januari dan Juli. 

Selama mengikuti program itu, katanya, peserta  tinggal bersama keluarga Indonesia sehingga mereka dapat memahami budaya Indonesia.

Ia menambahkan melalui program itu, mahasiswa akan mendapat banyak manfaat, seperti mengasah kemampuan bahasa, belajar merancang dan membuat proyek sosial, dan melaporkan hasil dari proyek sosial tersebut. 

Dekan FEM IPB, Dr Ir R Nunung Nuryartono, M.Si, mengharapkan mahasiswa peserta kegiatan itu tidak hanya sebatas menjadi bagian dari peneliti, tetapi dapat memberikan sumbangsih nyata bagi dunia. 

"Semoga para mahasiswa mendapat pengalaman dan  banyak belajar tentang Indonesia," katanya.

Sedangkan Ketua Departemen  ESL FEM IPB, Dr Ir Ahyar Ismail, M.Agr, menambahkan kegiatan itu digagas   dalam rangka mewujudkan internasionalisasi departemen itu.

Ia menambahkan sejak akhir 2018, Departemen ESL sudah melakukan  "joint" seminar dengan Universitas Putra Malaysia (UPM). 


Baca juga: IPB-Universitas Sains Malaysia berkolaborasi di bidang kemaritiman

Baca juga: Unej dan IPB jajaki kerja sama penelitian jejak karbon

Baca juga: IPB gandeng Taiwan perkuat riset laut dalam

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019