Investasi portofolio Jepang di Indonesia masih berpotensi ditingkatkan karena nilainya masih sangat kecil
Osaka (ANTARA News) - Indonesia menilai investasi Jepang, khususnya investasi portofolio, masih berpotensi ditingkatkan karena itu hubungan dengan investor negara tersebut perlu terus dirawat. 

"Investasi portofolio Jepang di Indonesia masih berpotensi ditingkatkan karena nilainya masih sangat kecil," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Osaka, Jepang, Sabtu, ketika ditanya tentang hasil pertemuan dengan analis dan investor Jepang di Tokyo dan Osaka. 

Karena itu, kata Mirza, investor Jepang perlu terus diberikan informasi terbaru tentang perekonomian Indonesia, antara lain melalui pertemuan dengan analis dan investor Jepang seperti yang dilakukan di dua kota di Jepang itu. 

Menurut data Kementerian Keuangan, nilai investasi portofolio dalam bentuk saham dan obligasi dalam rupiah per Desember 2018 sebesar 163,56 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, kepemilikan asing sebesar 61,68 miliar dolar AS. 

Sementara kepemilikan investor Jepang hanya 2,07 miliar dolar AS. Kepemilikan mereka atas obligasi Indonesia dalam yen juga masih kecil. 

Menurut Mirza, merupakan tugas bersama para pemangku kepentingan di Indonesia untuk merawat hubungan dengan investor Jepang tersebut sehingga tujuan meningkatkan investasi, termasuk investasi langsung, dapat tercapai. 

Dikatakannya, dengan koordinasi dan sinergi yang baik para pemangku kepentingan di Indonesia, maka investor dapat melihat komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan informasi terkini kepada investor Jepang merupakan salah satu cara untuk mempertahankan dan menarik investasi dari Jepang.

"Saya menyambut baik kegiatan (pertemuan dengan investor) seperti ini, supaya mereka tahu komitmen kita dalam menjaga kepercayaan mereka atas surat utang kita," katanya. 

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif mengatakan nilai perdagangan dan investasi Jepang ke Indonesia bakal meningkat jika kesepakatan kemitraan ekonomi Indonesia Jepang ditandatangani kedua pihak. 

Ia memperkirakan kesepakatan itu bakal ditandatangani pada Juni tahun ini sebelum pertemuan negara anggota 20 diselenggarakan di Jepang. 

Indonesia mengalami surplus sekitar dua miliar dolar AS dalam perdagangan Indonesia-Jepang. Buat Jepang, kondisi tersebut bukan merupakan masalah, katanya. 

Baca juga: Indonesia gencar promosi bisnis di Jerman

Baca juga: Dolar kembali melemah, dipicu inflasi upah AS yang sangat rendah

Baca juga: Harga emas merosot, aktivitas manufaktur AS meningkat




 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019