Bogota (ANTARA News) - Seorang pemimpin pemberontak Kolombia yang menolak demobilisasi, di bawah perjanjian perdamaian 2016 dengan pemerintah, tewas oleh pasukan keamanan pada Sabtu (2/2), kata Presiden Kolombia Ivan Duque.

Pemimpin pemberontak yang dikenal dengan nama Rodrigo Cadete tersebut merupakan petinggi sebuah faksi bekas pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolak mematuhi perjanjian perdamaian.

"Hari ini dalam operasi mulus, penjahat yang dikenal sebagai Rodrigo Cadete, salah satu tokoh terorisme yang paling ditakuti di negara kita, sudah dilumpuhkan," kata Duque dalam sebuah acara di Kota Manizales.

Menteri Pertahanan Guillermo Botero di acara itu juga mengatakan Cadete telah menyatukan para pembangkang dalam sebuah kelompok baru. Botero menambahkan sembilan gerilyawan tewas dan beberapa telah ditahan.

Kelompok-kelompok pembangkang itu diperkirakan memiliki 1.800 gerilyawan yang tersebar di sekitar 30 organisasi kriminal.

Sekitar 13.000 anggota FARC, termasuk 6.000 gerilyawan, didemobilisasi di bawah perjanjian perdamaian. Kelompok itu kini menjadi sebuah partai politik, dengan jaminan 10 kursi di Kongres hingga 2026.

FARC telah memerangi pemerintah selama lebih dari lima dasawarsa. Konflik itu telah merenggut lebih dari 260.000 jiwa.

Baca juga: Indonesia dorong DK PBB dukung proses perdamaian Kolombia
Baca juga: Pemberontak Kolombia serahkan ribuan senjata


 
Sumber: Reuters
Penyunting: I Wayan Yoga H

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019