Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) yang menguncang kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), provinsi Maluku pada Minggu, pukul 16.36 WIT ternyata tidak berpotensi tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi, dikonfirmasi, membenarkan, gempa dengan episentris 3.07 LS dan 130.79 BT, tepatnya 73 KM Timur Laut kabupaten SBT dengan kedalaman 10 KM.

Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan II MMI di kecamatan Silawat, kabupaten SBT.

Hal ini sesuai dengan informasi yang disampaikan warga bahwa di daerah tersebut guncangannya dirasakan banyak orang. "Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun korban," ujar Sunardi.

Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Maluku termasuk salah satu daerah yang rentan dan rawan terjadi bencana alam berupa gempa tektonik yang dapat menimbulkan kerusakan berat, termasuk terjadinya tsunami.

Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.*


Baca juga: Gempa landa Seram bagian timur

Baca juga: Seram Bagian Timur diguncang gempa 5 SR


 

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019