Baghdad (ANTARA News) - Presiden Irak Barham Salih pada Senin mengatakan Presiden Donald Trump tidak meminta izin Irak agar pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sana "mengawasi Iran".

Berbicara dalam sebuah forum di Baghdad, Salih menanggapi pertanyaan soal komentar Trump kepada CBS tentang bagaimana dia akan meminta pasukan yang ditempatkan di Irak untuk "mengawasi" Iran.

Menurut Salih, kehadiran pasukan AS di Irak adalah sebagai bagian dari kesepakatan antarkedua negara dengan misi khusus memerangi terorisme, dan mereka harus berpegang pada itu.

Trump mengatakan penting bagi AS untuk menjaga keberadaan militernya di Irak supaya Washington dapat mengawasi Iran "karena Iran adalah masalah yang sebenarnya," menurut wawancara CBS yang disiarkan pada Minggu (3/2).

"Jangan terlalu membebani Irak dengan masalah Anda sendiri," kata Salih. "Amerika Serikat adalah kekuatan utama ... tetapi jangan mengejar prioritas kebijakan Anda sendiri, kami yang tinggal di sini."

Irak berada pada posisi yang sulit saat ketegangan antara dua sekutu terbesarnya, Amerika Serikat dan Iran, meningkat.

"Sangat penting bagi Irak untuk memiliki hubungan yang baik dengan Iran" dan negara-negara tetangga yang lain, kata presiden.

Baca juga: Gedung Putih minta Pentagon sediakan opsi serangan terhadap Iran
Baca juga: PM Irak bahas penarikan pasukan AS dari Suriah dengan Menlu Pompeo


 
Sumber: Reuters
Penyunting: Asri Mayang Sari

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019